Kabupaten Bima, Kahaba.- Sudah sebulan lebih Lilis Sugiasti (26) terbaring di tempat tidur, dengan kondisi perut yang kian membesar. Warga RT 04 RW 02 Desa Tambe Kecamatan Bolo itu kesulitan untuk berobat karena kendala biaya.
Lilis saat disambangi media ini bercerita, 3 tahun lalu dirinya tinggal di Jakarta dan menjadi buruh di salah satu perusahaan. Karena sakit, Lilis bersama suaminya Abdul Gafur (29) kembali ke Bima, beberapa bulan lalu.
Dari Jakarta, ia bersama suaminya mampir di tempat saudaranya yang bekerja di Bali. Oleh adiknya, Lilis dibawa ke salah satu klinik. Hasilnya, ia divonis mengidap penyakit kelainan jantung.
“Karena tidak punya uang yang cukup, pengobatan tidak dilanjutkan. Saya hanya pulang dengan resep dokter yang harus ditebus,” tuturnya, Selasa (14/11).
Gajinya sebagai buruh di perusahaan dan gaji suami yang hanya bekerja serabutan, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup di Jakarta. Sementara untuk berobat, sangat sulit. Jika pun ada, itu hanya sedikit dari yang disisipkannya dari sisa biaya hidupnya bersama suami dan seorang putranya yang kecil.
Karena ingin sekali sembuh, ia pada hari Senin lalu dirinya dibawa oleh orang tuanya ke RSUD Bima. Hasil pemeriksaan diketahui bahwa di dalam perutnya yang besar berisi cairan.
“Dokter penyakit dalam memberi saya obat, sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Soal rencana operasi, Lilis mengaku tidak berani memutuskan jika dokter meminta agar di operasi. Pasalnya, proses operasi akan dilakukan di Bali. Dengan segala keterbatasannya, ia tidak memiliki cukup biaya hidup jika berada di Bali.
“Kami punya BPJS, tapi yang kami pikirkan soal biaya hidup selama menjalani proses operasi nanti,” ungkapnya.
Saat ini, karena perut yang kian membesar. Lilis mengaku sering mengalami sesak nafas. Bahkan rasa panas di perut seringkali muncul.
“Bawannya jadi lemas dan hanya bisa berbaring di tempat tidur,” ujarnya.
*Kahaba-10