Kabar Bima

Di RSUD Sondosia, Selain Bangunan Rusak, Peralatan Medis Juga Kurang

395
×

Di RSUD Sondosia, Selain Bangunan Rusak, Peralatan Medis Juga Kurang

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Selain kotor, jorok dan banyaknya bangunan yang rusak, RSUD Sondosia ternyata juga tidak memiliki peralatan medis yang memadai. Pasalnya, peralatan medis di ruang laboratorium RSUD Sanolo masih kurang dan membuat pasien harus kembali melakukan cek di laboratorium PKM Bolo. (Baca. Bangunan RSUD Bima Banyak Yang Rusak)

Di RSUD Sondosia, Selain Bangunan Rusak, Peralatan Medis Juga Kurang - Kabar Harian Bima
Laboratorium RSUD Sondosia. Foto: Yadien

Firdaus, orang tua pasien di yang dirawat di RSUD Sondosia mengaku, anaknya masuk dan dirawat inap di RSUD Sondosia mulai Senin (29/1) karena muntah dan mencret. Saat anaknya diperiksa, dokter meminta agar ia mengambil sampel mencret anaknya untuk diperiksa di laboratorium. (Baca. Kondisi RSU Sondosia Kotor dan Jorok, Kondisi Pasien Ngeluh)

Di RSUD Sondosia, Selain Bangunan Rusak, Peralatan Medis Juga Kurang - Kabar Harian Bima

“Tapi anehnya, saya disuruh ke laboratoriun PKM Bolo,” katanya.

Saat tiba di PKM Bolo, pihak laboratorim justru mempersulit karena anaknya di rawat di RSUD Sondosia. Karena dirawat di RSUD Sondosia, pemeriksaan laboratorium harusnya di rumah sakit setempat.

Dirinya mempertanyakan mengapa RSUD Sanolo masih belum memiliki peralatan medis yang lengkap. Padahal sudah lama rumah sakit tersebut beroperasi.

“Kok sampai saat ini RSUD Sondosia masih belum punya peralatan medis yang lengkap,” tanyanya.

Direktur RSUD Sondosia Adiwinarko yang dikonfirmasi mengakui Laboratorium RSUD Sondosia belum memiliki mikroskope untuk pemeriksaan. Pihaknya pun akan segera melakukan pengadaan peralatan tersebut dan sudah memasukan dalam rencana penggunaan anggaran tahun 2018.

“Mudah-mudahan kekurangan alat medis di tahun ini bisa teratasi,” katanya.

Ia membeberkan, pengadaan peralatan medis tersebut rencananya menggunakan DAK dan sudah masuk E Planning Kemenkes.

“Tapi tergantung kapan dananya cair,” ungkapnya.

Ditanya soal mengapa baru melakukan pengadaan tahun ini, menurutnya alat medis tersebut tergolong sangat mahal. Sementara anggaran yang dikelola RSUD Sondosia setiap tahunya kurang lebih hanya Rp 600 juta.

“Kalau peralatan yang kecil-kecil bisa menggunakan anggaran operasional,” tandasnya.

*Kahaba-10