Kabar Bima

Lurah Dara Diduga Kumpulkan KTP dan KK Malam Hari Untuk Kepentingan Politik

291
×

Lurah Dara Diduga Kumpulkan KTP dan KK Malam Hari Untuk Kepentingan Politik

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Warga kelurahan Dara yang juga ketua RW 02 Herman mempertanyakan sikap dan tindakan Lurah Dara yang turun saat malam hari, mengumpulkan sejumlah data berupa KTP dan KK warga untuk diberikan bantuan.

Lurah Dara Diduga Kumpulkan KTP dan KK Malam Hari Untuk Kepentingan Politik - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Dirinya menduga, kehadiran Lurah Dara saat malam hari tersebut untuk kepentingan dan urusan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bima. Praktis saja, sikap Lurah Dara tersebut menambah kecurigaan masyarakat setempat.

Lurah Dara Diduga Kumpulkan KTP dan KK Malam Hari Untuk Kepentingan Politik - Kabar Harian Bima

“Ada apa Lurah Dara turun malam hari, mengumpulkan sejumlah data KTP dan KK keluarga sebagai bahan untuk menyalurkan bantuan. Lebih anehnya lagi, tempat turunnya di rumah salah satu tim pasangan calon,” sorotnya, Kamis (1/3).

Herman mengaku, sikap lurah tersebut membuat masyarakat resah. Karena mengumpulkan KTP dan KK warga itu dapat dilakukan di saat jam kerja, mengundang semua perwakilan Ketua RT dan RW dan tidak mesti malam hari.

“Kenapa harus turun saat malam hari untuk keperluan pendataan warga yang akan disalurkan bantuan. Kenapa tidak disaat jam kerja saja, agar semua terang benderang dan transparan,” katanya.

Herman menambahkan, atas sikap dan tindakan tersebut. Warga berencana akan melaporkan ke pihak Panwaslu, agar dapat ditindaklanjuti dan dilakukan penelusuran.

Sementara itu Lurah Dara Bukhari yang dimintai tanggapan membantah semua yang dinyatakan Herman. Karena pernyataannya didapat dari pernyataan orang yang tidak jelas sumbernya dan itu bisa menjadi fitnah untuk dirinya.

Yang jelas kata dia, malam itu dirinya turun itu untuk menemui salah satu ketua RT 01 untuk menanyakan kenapa terlambat mengambil bantuan Rastra. Bukan ke salah satu tim Paslon peserta Pilkada untuk kepentingan politik.

“Semua pernyataan bapak Herman itu fitnah. Saya turun ingin berkoordinasi saja dengan ketua RT 01, untuk memberitahu bahwa bantuan Rastra telah ada. Jadi, perlu ada data nama jumlah penerima manfaat rastra,” jelasnya.

Mengenai sorotan kenapa pendataan tidak dilakukan saat jam kerja, dan harus melibatkan semua ketua RT dan RW. Bukhari menjelaskan hanya tinggal beberapa RT saja yang belum mengambil Rastra, sehingga dilakukan koordinasi pada malam itu.

Lagi pula sambung Bukhari, tidak ada masalah bila dirinya turun malam hari. Karena Lingkungan Dara merupakan bagian dari dirinya sebagai kepala wilayah. Jadi, tetap dirinya memiliki tugas dan tanpa batas waktu.

“Tidak ada masalah saya turun saat malam hari, itupun sekitar pukul 21.00 Wita. Lagipula bertemunya dalam rangka silaturahmi dan koordinasi,” tandasnya.

Pertemuan tersebut juga kata dia, dalam rangka membantu sejumlah warga yang ingin mengurus kartu BPJS. Karena tidak ingin mengusulkan secara individu, akhirnya dikumpulkan dulu dalam jumlah banyak. Lalu akan ditandatangan surat rekomendasi permohonan dibuatkan kartu BPJS.

“Ini kewajiban saya sebagai lurah. Jadi tidak benar saya turun untuk meminta sejumlah KK dan KTP untuk kepentingan politik,” tegasnya.

Kemudian ada rencana warga akan melaporkan ke Panwaslu, Bukhari mengaku siap menerima panggilan. Sebab dirinya merasa telah bertindak sesuai aturan, bukan tindakan yang melanggar.

*Kahaba-04