Kabar Bima

Bantu Orang Tua, Gadis Ini Jual Keliling Kerupuk di Lapangan Serasuba

411
×

Bantu Orang Tua, Gadis Ini Jual Keliling Kerupuk di Lapangan Serasuba

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Ditemani peluh, perempuan ini terlihat tidak peduli. Ia tetap berjalan mengelilingi Lapangan Serasuba, menenteng jajanan berupa kerupuk yang dibawa dari rumah. Sesekali berhenti dan duduk, melayani pengunjung lapangan yang hendak membeli. Kemudian berdiri dan beranjak melanjutkan langkah.

Bantu Orang Tua, Gadis Ini Jual Keliling Kerupuk di Lapangan Serasuba - Kabar Harian Bima
Ine (Kanan) bersama temannya saat menjual kerupuk di Lapangan Serasuba. Foto: Yadien

Gadis ini rupanya seorang mahasiswi Istitut Agama Islam Bima jurusan Ekonomi Syariah. Namanya Ine Sentia (19), asal Desa Tadewa Kecamatan Wera. Ia sehari – hari rupanya menghabiskan waktu saat tidak kuliah untuk menjajakan kerupuk. Lokasi dia biasa berjualan, selain dikampus juga di Lapangan Serasuba. Tempat yang ramai dikunjungi warga mulai sore hingga malam hari.

Bantu Orang Tua, Gadis Ini Jual Keliling Kerupuk di Lapangan Serasuba - Kabar Harian Bima

Ine memang berbeda dengan mahasiswi kebanyakan. Diusianya yang terbilang sangat muda dan dinikmati dengan pergaulan, Ine justru menghabiskannya untuk mencari nafkah. Mengumpulkannya untuk kebutuhan sehari – hari dan kuliah. Yang sangat mulia, keuntungan itu ia sisihkan untuk membantu orang tua.

Saat media ini berkesempatan menemuinya di Lapangan Serasuba, Ine mengaku kerupuk yang dijualnya merupakan hasil buatan bersama kakaknya. Setiap hari, dirinya menjual kerupuk di sebanyak 120 ribu.

“120 ribu itu termasuk modal dan keuntunganya,” katanya.

Mahasiswi semester 6 itu menuturkan, dirinya bahagia dan sama sekali tidak malu bisa menjual kerupuk. Selain pekerjaannya halal, juga bisa dapat untung untuk mencukupi kebutuhan hidup.

“Yang penting halal bang. Apalagi ini juga bisa bantu dan meringankan beban orang tua,” ungkapnya.

Saat ini, Ine tinggal di kelurahan Ranggo Kecamaran Rasanae Barat Kota Bima. Di waktu malam tiba, dirinya harus bersiap siap berjalan untuk menuju Lapangan Serasuba dan menjajakan kerupuknya.

Setiap hari, kerupuknya kadang laris terjual dan beberapa kali juga harus dibawa pulang karena tidak laku. Namun dirinya tetap merasa bersyukur, karena bisa belajar hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

“Senang aja bang begini,” tuturnya dengan senyum, kemudian beranjak pergi melanjutkan untuk keliling Lapangan Serasuba.

*Kahaba-10