Kabar Bima

Bantuan Terpal Label Kemensos di Nungga itu Akal – Akalan

265
×

Bantuan Terpal Label Kemensos di Nungga itu Akal – Akalan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Bantuan terpal yang berlabel Kemensos di Nungga kuat dengan urusan politik. Apalagi bantuan tersebut dilakukan secara diam-diam dan dibagikan kepada segelintir warga, tanpa melalui proses aturan dan prosedur. (Baca. Kepala Dinsos H Muhidin Dilaporkan ke Panwaslu)

Bantuan Terpal Label Kemensos di Nungga itu Akal – Akalan - Kabar Harian Bima
Ketua STISIP Mbojo – Bima Mukhlis Ishaka. Foto: Deno

Akademisi STISIP Mbojo-Bima Mukhlis menilai laporan warga kepada Panwaslu itu sudah mengindikasikan bahwa bahwa bantuan tersebut bisa dikatakan akal – akalan.

Bantuan Terpal Label Kemensos di Nungga itu Akal – Akalan - Kabar Harian Bima

“Bantuan terpal dengan label Kemensos itu akal – akalan, karena banyak terdapat kejanggalan saat dibagikan,” ujarnya, Jumat (26/4). (Baca. Diduga Suap Pelapor Agar Laporan Dicabut, H Muhidin Dilaporkan Lagi ke Panwaslu)

Kejanggalan tersebut diantaranya kata pria yang juga Ketua STISIP Mbojo-Bima itu, bisa diperhatikan dari niat memberikan bantuan hanya kepada 2 orang warga saja. Kemudian disalurkan secara sembunyi-sembunyi. Lalu label Kemensos yang bisa jadi bantuan untuk warga terdampak banjir tahun 2016 lalu.

Kemudian, tidak ada acara serah terima bantuan secara resmi. Karena seharusnya ada laporan dari dinas terkait sebagai penanggung jawab pemegang bantuan.

“Siapapun bisa menilai cara penyerahan bantuan itu. Apalagi ini musim Pilkada,” tuturnya.

Karena saat ini laporan itu sudah ditangani oleh Panwaslu kata Muhlis, maka diminta untuk memanggil Kepala Dinas Sosial dan memerosesnya sesuai aturan. Agar bisa diketahui apa maksud dan tujuan pemberian bantuan terpal kepada warga yang bukan pada waktu dan tempat yang sesuai aturan.

“Semoga panwaslu bekerja profesional dan mengungkap apa tujuan penyerahan bantuan tersebut,” tandasnya.

Dirinya juga meminta kepada masyarakat, untuk berani melapor bila ada oknum yang mengatasnamakan pejabat atau ASN yang memberikan bantuan yang disertai embel-embel balas budi. Karena bisa jadi ini upaya penyesatan melalui bantuan sosial.

*Kahaba-04