Kabar Bima

Kantor Pos Kecamatan Bolo Diduga Gelapkan Uang Setoran Warga

214
×

Kantor Pos Kecamatan Bolo Diduga Gelapkan Uang Setoran Warga

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Syahbudin H Hasan warga Desa Rada Kecamatan Bolo mengeluhkan pelayanan Kantor Pos Cabang Kecamatan Bolo yang diduga menggelapkan uang setoran kredit motor miliknya.

Kantor Pos Kecamatan Bolo Diduga Gelapkan Uang Setoran Warga - Kabar Harian Bima
Pimpinan Kantor Pos Kecamatan Bolo Muhidin. Foto: Yadien

“Saya bayar dua kali, mereka hanya akui sekali,” ujar Syahbudin pada media ini, Jumat (4/5).

Kantor Pos Kecamatan Bolo Diduga Gelapkan Uang Setoran Warga - Kabar Harian Bima

Diceritakan Syahbudin, dirinya membayar kredit motor lewat Kantor Pos Kecamatan Bolo tanggal 20 Januari dan 30 Januari 2018. Pada tanggal 20 Januari untuk bulan Januari, sementara pembayaran tanggal 30 Januari untuk membayar tagihan kredit bulan Februari.

“Tapi yang mereka akui hanya tanggal 30 saja,” ceritanya.

Ia akui, saat bayar tanggal 20 Januari, dirinya tidak mendapatkan slip bukti pembayaran dari kantor pos karena tidak diberikan oleh kantor pos. Alasannya jaringan sistem sedang rusak. Namun, pada buku pembayaran sudah ditulis tanggal 20 Januari. Kemudian ditulis angka 2 saat pembayaran tanggal 30 Januari.

Namun, dirinya heran saat mendapat kabar dari kerabatnya di Jakarta, bahwa pembayaran motor kreditnya di bulan Februari tidak masuk.

“Karena saya kredit di Jakarta,” ungkapnya.

Sementara itu, pimpinan Kantor Pos Kecamatan Bolo Muhidin membantah jika pihaknya menggelapkan uang setoran warga. Kata dia, pihaknya sudah sesuai dengan SOP.

“Jadi kalau ada slipnya berarti sudah bayar, kalau tidak ada berarti belum membayar,” tegasnya.

Kata Muhidin, soal adanya tulisan yang katanya angka 2 seperti yang dikatakan oleh warga tersebut, pihaknya menjelaskan jika coretan tersebut tanda tangan bukan angka 2.

“Kemarin saat dia datang ke sini sudah kami jelaskan demikian,” ungkapnya.

Intinya tambah dia, setiap yang membayar di kantor pos pasti akan memiliki slip bukti pembayaran, kalau tidak berarti warga belum membayar.

“Dia kan tidak punya slip bukti pembayaran juga,” imbuhnya.

*Kahaba-10