Kabar Bima

Sungai Diperlebar, Warga Direlokasi, Tapi Laut Malah Ditimbun

240
×

Sungai Diperlebar, Warga Direlokasi, Tapi Laut Malah Ditimbun

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Muncul aspirasi kritis yang disampaikan warga Lingkungan Tambana Kelurahan Jatiwangi, saat kegiatan reses anggota DPRD Kota Bima Dapil Asakota Bima, Selasa (17/7).

Sungai Diperlebar, Warga Direlokasi, Tapi Laut Malah Ditimbun - Kabar Harian Bima
Suhardin warga Lingkungan Tambana saat menyampaikan aspirasi di reses dewan. Foto: Bin

Aspirasi yang disampaikan yakni soal rencana pemerintah memperlebar sungai dan merelokasi warga yang tinggal dibantaran sungai. Keinginan pemerintah, sekitar 10 meter dari sungai harus bersih dari pemukiman.

Sungai Diperlebar, Warga Direlokasi, Tapi Laut Malah Ditimbun - Kabar Harian Bima

“Sungai dibikin lebar, warga direlokasi, sementara laut malah ditimbun. Ini maksudnya apa pak dewan,” tanya Suhardin, warga setempat.

Pria yang juga ASN itu merasa kebingungan dengan program yang diinginkan Pemerintah Kota Bima. Pasalnya, percuma saja sungai diperlebar. Sementara muara akhir sungai semakin ditimbun. Jika banjir datang, air tentu akan  keluar ke pemukiman warga karena luat sudah banyak yang ditimbun.

“Saya bukan ahli soal ini. Tapi sebagai warga, secara logika merasa heran saja dengan rencana ini,” ujarnya.

Menurut Suhardin, rencana pemerintah tersebut tidak jelas dan perlu dilakukan kajian lingkungan yang baik. Sebab, tidak ada sinkronisasi antara pembenahan sungai, dengan maksud memperlancar laju air, sementara laut untuk akses keluarnya air ditutup .

“Percuma saja sungai diperlebar pak dewan. Apa maksudnya warga juga direlokasi di wilayah lain. Kemudian 10 meter dari bantaran sungai dikosongkan. Ini tentu merepotkan masyarakat,” katanya.

Sungai Diperlebar, Warga Direlokasi, Tapi Laut Malah Ditimbun - Kabar Harian Bima
Reses Anggota DPRD Kota Bima di Lingkungan Tambana. Foto: Bin

Untuk itu, dirinya berharap kepada para wakil rakyat untuk mendorong pemerintah eksekutif agar bisa mengkaji ulang keinginan tersebut. Agar program tersebut tidak percuma dan membuang anggaran yang tidak sedikit.

Menjawab aspirasi Suhardin, anggota DPRD Kota Bima M Nor mengakui jika penanganan banjir memang tidak boleh dilakukan secara parsial. Tapi harus dikerjakan secara menyeluruh yakni mulai dari hulu ke hilir.

“Saya kira sorotan Suhardin ini ada benarnya juga. Makanya selepas dari ini kita akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui pada SKPD terkait untuk mengkaji ulang,” tuturnya.

Memang akan percuma tambah Nor, jika sungai dibikin lebih lebar. Lalu disisi lain faktanya laut sebagai muara akhir sungai terus ditimbun.

“Nanti kita akan bicarakan ini,” janjinya.

*Kahaba-01