Kabupaten Bima, Kahaba.- Siswa SDN Tambora Desa Oi Bura Kecamatan Tambora terpaksa harus belajar di luar ruangan kelas. Kondisi gedung ruangan belajar mereka retak akibat guncangan gempa bumi 7,0 Skala Richter yang berpusat di Lombok Minggu (5/8) lalu.
Menurut salah seorang Guru SDN Tambora Sugeng Purnomo, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di luar ruangan kelas sudah berjalan tiga hari sejak pasca gempa bumi itu.
“KBM di luar sekolah sudah berjalan sejak dari Senin lalu sehari pasca gempa. Hingga Rabu ini siswa kami masih belajar di luar,” kata Sugeng via telepon seluler, Rabu (8/8).
Diakuinya, gedung sekolah bertambah retak pasca guncangan gempa yang terjadi pada Minggu, (5/7) malam lalu. Sebelumnya sekolah tersebut memang sudah mengalami keretakan karena diguncang gempa Bumi 2016 lalu.
“Sampai saat ini belum kunjung diperhatikan oleh dinas dan gempa pada Minggu kemarin menambah kerusakan bangunan ini,” kata Guru yang mengajar kelas 3 ini.
Kerusakan bangunan tersebut kata dia, membuat siswa juga enggan untuk sekolah. Tercatat sejak Senin hingga Rabu ini hanya separuh yang masuk karena takut. Selain itu, wali murid juga melarang anaknya masuk sekolah karena melihat kondisi gedung yang bisa mengancam keselamatan siswa.
“Yang jelas separuh siswa tidak masuk sekolah karena takut. Untuk menunjang KBM sementara kami sangat membutuhkan tenda darurat,” ujar Sugeng.
*Kahaba-01