Kabar Bima

Pencemaran Sungai Padolo Masuk Tahap Mengkhawatirkan

336
×

Pencemaran Sungai Padolo Masuk Tahap Mengkhawatirkan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Menurut Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH Kota Bima Abdul Haris, pencemaran sungai Padolo sudah masuk dalam tahap menakutkan atau mendekati kategori buruk. Jika nilai tingkat pencemaran buruk adalah 10. Maka tingkat pencemaran di sungai Padolo sudah mencapai angka 9.

Pencemaran Sungai Padolo Masuk Tahap Mengkhawatirkan - Kabar Harian Bima
Kondisi sungai Padolo sebelum dibersihkan. Foto: Yaman Choey (Facebook)

“Sudah mendekati buruk dan mengkhawatirkan. Persoalan ini harus menjadi atensi bersama,” katanya.

Pencemaran Sungai Padolo Masuk Tahap Mengkhawatirkan - Kabar Harian Bima

Ia mengaku, pihaknya sudah mengcek di lapangan terkait laporan pencemaran di Sungai Padolo. Hasilnya, sampah rumahtangga yang dibuang warga setempat menjadi penyebab utama. Limbah septi tank dari rumah warga langsung dibuang ke badan sungai sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

“Limbah septi tank itu sangat berbahaya. Bakteri dari kotoran manusia, dimakan ikan dan kemudian ikan kita konsumsi. Apalagi diperparah kondisi musim kemarau. Aliran air tidak lancar semakin memperburuk kondisi sungai,” jelas Haris.

Kata dia, Kota Bima telah memiliki Perda soal penanganan sampah. Namun sejauh ini, dinasnya masih melakukan langkah-langkah persuasif dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan.

Sebelumnya sambung Haris, pihaknya bersama Bappeda telah memiliki program Ipal Komunal. Namun gagal terlaksana, karena persoalan lahan dan kesediaan warga menerima program tersebut.

“Kita sudah upayakan fasilitas, tapi warga belum siap menerima karena Ipal komunal itu butuh lahan dan kesediaan warga setempat,” jelasnya.

Untuk fasilitas lain, Haris mengaku masih mengupayakannya. Termasuk pengadaan tempat sampah yang representatif, untuk pembuangan sampah rumah tangga dan warga tidak memilih sungai untuk membuang sampahnya.

“Yang sangat membuat kami kecewa, kami BLH dihujat tapi kemudian penyebab ini tidak menjadi perhatian. Kesadaran kita masih rendah dan itu tantangan kita bersama,” pungkasnya.

*Kahaba-01