Kabar Bima

Tahun 2018, Tanah Sawah di Kota Bima Menyusut 12 Hektar

194
×

Tahun 2018, Tanah Sawah di Kota Bima Menyusut 12 Hektar

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Berkembangnya dunia usaha, industri dan perumahan di Kota Bima mulai berdampak di sektor pertanian. Berdasarkan data tahun 2018, tanah persawahan di Kota Bima mengalami penyusutan yang cukup signifikan hingga mencapai 12 hektar.

Tahun 2018, Tanah Sawah di Kota Bima Menyusut 12 Hektar - Kabar Harian Bima
Kepala Dinas Pertanian Kota Bima, Hj. Rini Indriarti. Foto: Eric

Kepala Dinas Pertanian Kota Bima Hj Rini Indiarti menyebutkan, penyusutan lahan persawahan di tahun 2017 mencapai luas 2.281 hektar, sedangkan pada tahun 2018 tinggal 2.271 hektar.

Tahun 2018, Tanah Sawah di Kota Bima Menyusut 12 Hektar - Kabar Harian Bima

“Ada penyusutan lahan persawahan mencapai 12 hektar, karena adanya faktor pembangunan industeri dan perumahan. Maka dari itu kami terus bekerja agar tanah persawahan ini tidak berkurang lagi. Seperti melakukan berbagai upaya pemberian bantuan,” ujarnya, Selasa (27/8).

Kata Rini, data tanah persawahan yang mengalami penyusutan terbanyak di Kecamatan Mpunda, lalu diikuti Rasanae Timur, Raba dan Asakota. Faktor penyebabnya keempat wilayah tersebut ada pembangunan area pendidikan karena ada banyak kampus, serta terus berkembangnya dunia usaha perumahan dan industeri.

Ia menuturkan, penyusutan tanah persawahan disebabkan masyarakat yang memiliki lahan, belum maju dalam segi ekonomi. Sehingga pemerintah memahami para petani yang melepas lahan miliknya karena kebutuhan biaya untuk perawatan dan penghasilan tidak seimbang.

“Tidak bisa dihindari dengan terus berkembangnya dunia usaha, masyarakat melepas tanah persawahan yang dimiliki,” katanya.

Guna mengatasi masalah tersebut lanjut Rini, ada beberapa solusi yang telah dilakukan. Seperti turun langsung kepada masyarakat pemilik lahan, melakukan sosialisasi agar bisa tanah persawahan yang dimiliki dapat terus dikelola dengan baik. Karena sektor pertanian, juga turut menjanjikan untuk kesehjahteraan bagi petani.

“Kami juga berikan bantuan bibit unggul, dan teknologi tepat guna untuk pertanian. Sehingga meskipun lahan kini ada yang berkurang, tapi hasil panen tetap melimpah,” bebernya.

*Kahaba-04