Kabar Bima

Tak Ada Ruangan, 12 Tahun Pegawai dan Guru SDN Nggembe Berkantor di Emperan Kelas

331
×

Tak Ada Ruangan, 12 Tahun Pegawai dan Guru SDN Nggembe Berkantor di Emperan Kelas

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Lantaran tidak punya ruangan khusus untuk kantor dan ruang guru, ruangan kepala sekolah dan ruangan guru dan pegawai SDN Nggembe, terpaksa menempati emperan sekolah. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama 12 tahun.

Tak Ada Ruangan, 12 Tahun Pegawai dan Guru SDN Nggembe Berkantor di Emperan Kelas - Kabar Harian Bima
Kepala SDN Nggembe Yasin. Foto: Yadien

“Sejak dulu memang tidak ada ruangan guru, ruangan kepala sekolah dan ruangan guru dan pegawai. Kami pun numpang berkantor di emperan kelas,” ujar Kepala SDN Nggembe Yasin, Kamis (13/9).

Tak Ada Ruangan, 12 Tahun Pegawai dan Guru SDN Nggembe Berkantor di Emperan Kelas - Kabar Harian Bima

Saat ini kata dia, kondisi tersebut masih berlangsung. Selain itu juga menggunakan ruangan perpustakaan yang baru dibangun. Karenanya, Yasin berharap ada perhatian dari pemerintah atau dinas terkait untuk membantu sekolah setempat.

“Selain kami butuh ruangan untuk kantor dan ruangan kepala sekolah dan guru, kami juga butuh 1 ruang kelas belajar (RKB). Semoga ada perhatian agar kami dibantu,” harapnya.

Ia membebearkan, kondisi sekolah yang sudah banyak menyetak siswa berprestasi tersebut memang cukup memprihatinkan. Selain keterbatasan ruangan, bangunannya sudah lapuk dan butuh direnovasi. Pasalnya, hampir semua atap RKB sudah lapuk dan nyaris ambruk.

“Saya khawatir ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung tiba tiba bangunan ambruk,” ungkapnya.

Kekhawatirannya bertambah jika sudah musim hujan. Karena sejumlah RKB yang ada di sekolah setempat bocor. Akibatnya, hujan datang saat PKBM berlangung maka tidak akan berjalan optimal.

“Kelas 3 sampai kelas 6 ruanganya bocor, kalau hujan kami ngepel sambil belajar,” katanya.

Yasin mengaku sudah menyampaikan langsung kepada pemerintah daerah lewat Bupati Bima ketika melakukan kunjungan di Kecamatan Bolo. Namun dirinya diarahkan untuk menghadap ke Kabid Dikdas Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima.

“Sampai saat ini tetap tidak ada perhatian,” ucapnya.

*Kahaba-10