Kabar Bima

Kurangi Resiko Bencana, BPBD Sosialiasi PRB Sekolah Sungai

306
×

Kurangi Resiko Bencana, BPBD Sosialiasi PRB Sekolah Sungai

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Untuk mengurangi resiko bencana seperti banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima menggelar sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) sekolah sungai, di aula dinas setempat, Rabu (3/9).

Kurangi Resiko Bencana, BPBD Sosialiasi PRB Sekolah Sungai - Kabar Harian Bima
Sosialisasi PRB Sekolah Sungai oleh BPBD Kota Bima. Foto: Eric

Kegiatan dimaksud diikuti 50 peserta dari TSBK, FTSB, OPD terkait, Lurah dan organisasi lain yang bergerak dalam bidang lingkungan.

Kurangi Resiko Bencana, BPBD Sosialiasi PRB Sekolah Sungai - Kabar Harian Bima

Kepala BPBD Kota Bima H Sarafuddin dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan sekolah sungai merupakan gerakan PRB yang terpadu dan terarah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menghadapi resiko bencana dan perubahan iklim yang semakin meningkat setiap tahun.

“Gerakan sekolah sungai ini dibangun dengan sistem dan program yang terencana, yakni membangun ketangguhan masyarakat, mulai dari tingkat daerah, provinsi hingga tingkat nasional. Sehingga akan terebentuk negara yang tangguh dan kuat kedepannya,” ujarnya.

Ia menuturkan, sekolah sungai bukan merupakan sekolah formal. Akan tetapi bersifat informal yang diwujudkan dalam aksi komunikasi dan koordinasi antara lingkup pemerintah, aparatur negara hingga masyarakat untuk terlibat nyata melalui gerakan restorasi sungai.

“Akan banyak kegiatan sosial kemasyarakatan di sekolah sungai, diantaranya aksi menanam pohon, membersihkan sungai, pengelolaan sampah, tekhnologi tepat guna serta informasi penting lainnya. Tentu hal ini dapat diwujudkan dengan melibatkan semua elemen, untuk mewujudkan daerah yang bersih dan asri,” katanya.

Sementara itu Plt Assisten III Setda Kota Bima H Azhari menjelaskan, sosialisasi ini sangat penting dilaksanakan secara rutin oleh pihak terkait. Agar kampanye sekolah sungai menjadi gerakan nasional, yang dapat diterjemahkan dalam tindakan kolektif melalui kegiatan kerjasama masyarakat.

“Melalui gerakan sekolah sungai, akan membentuk kesetiakawanan sosial dan gotong rotong. Sehingga dapat bersatu untuk menanggulangi resiko bencana secara bersama-sama,” tandasnya.

Azhari berharap, agar sosialisasi kedepan tercapai dengan baik dan dapat disosialisasikan kembali pada masyarakat. Para peserta yang hadir, dapat menyerap setiap pemaparan materi dari berbagai narasumber. Sehingga output berupa kesamaan pandangan dari semua peserta, bahwa sekolah sungai merupakan gerakan nyata dalam mengurangi risiko bencana.

*Kahaba-04