Kabar Bima

BMKG Sosialisasi Penerapan Prakiraan Berbasis Dampak

256
×

BMKG Sosialisasi Penerapan Prakiraan Berbasis Dampak

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Untuk mengantisipasi dampak yang terjadi akibat beragam bencana tersebut, Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, menggelar Focus Group Discussion (FGD)  Sosialisasi Penerapan Impact Based Forecast (Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak) bersama dengan stakeholder di kantor instansi tersebut, Jumat kemarin.

BMKG Sosialisasi Penerapan Prakiraan Berbasis Dampak - Kabar Harian Bima
Foto bersama usai digelarnya sosialisasi penerapan prakiraan berbasis dampak yang digelar BMKG. Foto: Ist

Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Satria Topan Permadi dihadapan 23 peserta yang berasal dari BPBD, Diskominfostik, Orari, MDMC, media massa dan beberapa instansi mitra BMKG tersebut memaparkan, BMKG berupaya memberikan informasi cuaca sebaik mungkin agar bermanfaat. Kepada para pemangku kepentingan juga diharapkan belajar dari pengalaman  menghadapi bencana banjir bandang yang terjadi pada tahun 2016 lalu.

BMKG Sosialisasi Penerapan Prakiraan Berbasis Dampak - Kabar Harian Bima

“Sosialisasi ditujukan agar mudah-mudahan bisa membangun sistem yang lebih kuat dalam menghadapi bencana atau mengurangi dampak bencana,” katanya melalui siaran pers yang disampaikan Dinas Kominfostik Kabupaten Bima.

Narasumber dari BMKG Pusat Yuli Kartikaningsih, dalam pemaparannya mengatakan, banyaknya jenis bencana yang terjadi di Indonesia menjadikan Indonesia mendapat julukan “supermarket” bencana.

“Sekitar 70 persen bencana yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh gejala hidrometeorologi atau yang berhubungan dengan air. Dampaknya menunjukkan peningkatan aspek korban jiwa dan kerugian material yang juga berdampak pada perlambatan ekonomi.

Karena itu, seiring perkembangan teknologi, BMKG dituntut untuk memberikan informasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan beragam pengguna.

Prakiraan berbasis dampak dibutuhkan mengingat secara alamiah dari keberagaman kebutuhan pengguna, dimana pengguna membutuhkan informasi lebih lanjut tentang dampak yang ditimbulkan dari suatu fenomena hidrometeorologi.

“Disamping itu, informasi cuaca hanya sebagai salah satu masukan dalam proses pengambilan keputusan. Agar informasi cuaca menjadi sebuah informasi kunci,” tandasnya.

*Kahaba-01