Kabar Bima

STIE Bima Gelar Dialog Nasional “Indonesia Maju”

435
×

STIE Bima Gelar Dialog Nasional “Indonesia Maju”

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima menggeelar Dialog Nasional dengan tema Indonesia Maju, di aula kampus setempat, Senin (5/11). Kegiatan tersebut menghadirkan Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI Budi Setiyadi dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLPT) wilayah VIII Bali NTB dan NTT I Nengah Dasi Astawa.

STIE Bima Gelar Dialog Nasional “Indonesia Maju” - Kabar Harian Bima
Ketua STIE Bima saat menyampaikan sambutan pada Dialog Nasional. Foto: Bin

Hadir juga pada dialog itu Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan, seluruh pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu serta ratusan mahasiswa – mahasiswi dari sejumlah PTS.

Ketua STIE Bima Firdaus saat menyampaikan sambutan tidak henti – hentinya mengucapkan rasa terimakasih kepada Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI Budi Setiyadi dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah VIII Bali NTB dan NTT I Nengah Dasi Astawa, yang telah berkesempatan hadir di Bima.

“Selamat datang di Kota Bima, Kota Tepian Air. Selamat datang di Kampus STIE Bima. Kami atas nama pimpinan perguruan tinggi yang ada di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, mengucapkan terimakasih atas keluangan waktu Bapak Dirjen Perhubungan Darat dan Direktur LLPT yang bersedia hadir di Bima untuk memberikan sesuatu yang sangat bermanfaat, bagi mahasiswa di 12 perguruan tinggi yang ada,” katanya.

Ucapan yang sama Firdaus sampaikan kepada seluruh pimpinan PTS yang sudah berpartisipasi membawa mahasiswanya untuk berkunjung dan menghadiri dialog nasional tersebut. Dirinya berharap, kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini, karena sesuatu yang sangat bermanfaat akan disampaikan oleh 2 narasumber dimaksud.

STIE Bima Gelar Dialog Nasional “Indonesia Maju” - Kabar Harian Bima
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Kepala LLPT wilayah VIII Bali NTB dan NTT I Nengah Dasi Astawa bersama Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan saat Dialog Nasional di STIE Bima. Foto: Bin

Menurut dia, pembangunan infrastruktur transportasi menunjang pembangunan ekonomi, sehingga tercipta pemerataan kesejahteraan dan ekonomi yang berkeadilan. Keberhasilan pembangunan juga sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai penghubung distribusi ekonomi, politik dan sosial budaya.

“Tanpa adanya sarana dan prasarana transportasi yang baik dan memadai, maka pembangunan perekonomian akan terhambat,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan mengatakan, peran perhubungan tidak bisa dilepaskan dari tujuan nasional bangsa, sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kesejahteraan umum salah satunya dicapai melalui pembangunan perekonomian,” ujarnya saat sambutan.

Menurut Feri, transportasi menjadi kebutuhan dasara keempat setelah sandang, pangan, dan papan. Coba dibayangkan, jika sehair saja transportasi mogok, maka akan sangat membahayakan dan bisa membuat rakyat dan negara ini terganggu untuk beraktivitas.

Dalam konteks pembangunan dan pengembangan daerah, keberadaan sarana dan prasarana transportasi menunjang sektor – sektor pembangunan yang lain yakni sektor perekonomian, perdagangan, perindustrian, pertanian dan sebagainya. Sementara peran lain sebagai sektor yang merangsang pertumbuhan daerah.

STIE Bima Gelar Dialog Nasional “Indonesia Maju” - Kabar Harian Bima
Kepala LLPT wilayah VIII Bali NTB dan NTT I Nengah Dasi Astawa saat berbicara di Dialog Nasional STIE Bima. Foto: Bin

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah VIII Bali NTB dan NTT I nengah Dasi Astawa menilai, Bima sekarang sudah maju, akses perhubungan juga lancar. Darat, laut dan udara sudah menjadi akses dan tanpa sekat.

“Ini luar biasa. Itu artinya Bima sudah terkoneksitas dengan berbagai daerah lain,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan, Indonesia terdiri dari kepulauan. Apabila tidak dihubungkan dengan darat, udara dan laut, maka tidak akan ada jalan dan tidak ada akses. Ekonomi juga tidak akan bergerak, sosial dan budaya juga demikian,”tuturnya.

Maka dengan hadirnya narasumber dari perhubungan darat, maka akan sangat luar biasa sebenarnya bila diintegrasikan dengan pendidikan. Akses untuk menempuh pendidikan juga tidak akan sulit, karena didukung sarana dan prasarana transportasi yang memadai.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI Budi Setiyadi menegaskan bahwa kondisi sarana transportasi diseluruh Indonesia sudah memadai. Kebijakan pemerintah terhadap pembangunan sarana dan prasarana transportasi sudah maksimal. Presiden RI Joko Widodo juga sejak awal memerintah kepada Menteri Perhubungan untuk meningkatkan aspek keselamatan dan sarana dan prasarana yang ada.

STIE Bima Gelar Dialog Nasional “Indonesia Maju” - Kabar Harian Bima
Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI Budi Setiyadi memaparkan soal kondisi transportasi. Foto: Bin

“4 tahun terakhir Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Perhubungan melakukan perbaikan aspek sarana transportasi,” katanya.

Budi mengungkapkan, pemerintah juga sudah tetapkan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok, khususnya di desa, daerah pinggiran dan daerah perbatasan. Ini dimaksud untuk memperkuat konektivitas nasional. Sebab, konektivitas akan memberikan kemudahan – kemudahan.

“Pemerintah sudah berbuat banyak untuk pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Beberapa diantaranya tol laut, seperti di papua. Logistik yang dibawa ke Papua bisa tersalurkan dengan cepat,” ungkapnya.

Untuk jangka waktu kedepan tambahnya, perbaikan infrastruktur transportasi akan semakin dilengkapi. Sehingga memudahkan akses seluruh rakyat Indonesia. Pada akhirnya nanti, tercapai peningkatan pembangunan yang merata di seluruh pelosok negeri.

*Kahaba-01