Kabar Bima

Sudirman DJ: Kalau Data Honorer K2 Belum Valid, Dewan Tidak Anggarkan

224
×

Sudirman DJ: Kalau Data Honorer K2 Belum Valid, Dewan Tidak Anggarkan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Tenaga Honorer K2 Kota Bima rencananya akan diberikan insentif sebesar Rp 1 juta perbulan oleh Walikota dan Wakil Walikota HM Lutfi – Feri Sofiyan. Keinginan yang sering disampaikan saat kampanye Pilkada itu akan direalisasikan pada tahun 2019.

Sudirman DJ: Kalau Data Honorer K2 Belum Valid, Dewan Tidak Anggarkan - Kabar Harian Bima
Pimpinan DPRD Kota Bima Sudirman DJ. Foto: Bin

Hanya saja, sampai saat ini jumlah tenaga Honorer K2 Kota Bima masih diverifikasi. Sementara waktu pembahasan untuk APBD taun 2019, akan segera berakhir.

Sudirman DJ: Kalau Data Honorer K2 Belum Valid, Dewan Tidak Anggarkan - Kabar Harian Bima

Melihat masalah tersebut, Pimpinan DPRD Kota Bima Sudirman DJ menyarankan agar segera dibentuk tim. Guna mengurai dan menetapkan berapa sebenarnya data tenaga Honorer K2 Kota Bima yang sesungguhnya.

“Verifikasinya dipending dulu, harus dibentuk tim yang terdiri dari dari polisi, jaksa, OPD terkait dan dewan. Kalau data Honorer K2 belum valid, dewan tidak anggarkan pembayaran insentif Rp 1 Juta di APBD tahun 2019,” tegasnya, Rabu (28/11).

Menurut Sudirman DJ terdapat perbedaan data yang disampaikan BKPSDM Kota Bima dan yang disebutkan Sekda Kota Bima. Berapa jumlah yang sebenarnya ini yang harus didata dengan jelas. Agar tenaga Honorer K2 yang benar – benar aktif, bisa terakomodir. Demikian juga sebaliknya.

“Ini menyangkut APBD Kota Bima, kita ingin data Honorer K2 yang benar-benar bekerja,” ujarnya.

Sebab, sambungnya, berdasarkan hasil pengamatannya di lapangan. Ada manipulasi data kehadiran di beberapa sekolah. Diketahui, seorang tenaga Honorer K2 yang malas kerja, tapi justru ditandatangani absensinya oleh orang tuanya yang juga guru di sekolah tersebut.

Upaya manipulasi absensi tersebut juga tidak menutup kemungkinan terjadi di sejumlah OPD lain. Sehingga yang tidak pantas masuk K2 dan mendapatkan insentif Rp 1 juta, harus menyingkirkan tenaga Honorer K2 lain yang memang sudah lama bekerja dan memberikan pengabdiannya.

“Jangan sampai ada absensi tanggal mundur, itu nakal namanya,” sorotnya.

Sudirman juga mengaku heran dengan jumlah data tenaga Honorer K2. Bukannya berkurang karena ada yang pindah kerja, meninggal dan lulus CPNS, tapi yang diketahuinya malah bertambah.

Untuk itu, tim yang dibentuk untuk melakukan validasi nanti harus hati – hati. Sehingga data tenaga Honorer K2 yang akan diberikan insentif sebesar Rp 1 juta benar – benar tepat sasaran.

*Kahaba-01