Kabar Bima

Pemuda Demokrasi NTB Sorot Kinerja Faroek di DPD RI

255
×

Pemuda Demokrasi NTB Sorot Kinerja Faroek di DPD RI

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda Demokrasi NTB turun ke jalan dan menggelar konvoi diseputaran jalan umum Kota Bima, Senin (3/12). Mereka menyorot kinerja dan kontribusi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI Faroek Muhamad selama 10 Tahun untuk daerah.

Pemuda Demokrasi NTB Sorot Kinerja Faroek di DPD RI - Kabar Harian Bima
Pemuda Demokrasi NTB saat konvoi menyorot kinerja Faroek untuk daerah. Foto: Deno

Koordinator aksi Muhamad Kadafin dalam orasinya menyampaikan, selama 10 tahun menjabat sebagai anggota DPD RI dapil NTB, Faroek Muhamad yang dianggap sebagai sentralistor politik sekaligus salah satu putra NTB tidak mampu memberikan pengaruh dan kontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan untuk NTB, khususnya di Pulau Sumbawa.

Pemuda Demokrasi NTB Sorot Kinerja Faroek di DPD RI - Kabar Harian Bima

“Kami menilai tidak ada kontribusi nyata yang dilakukan pak Faroek selama menjadi anggota DPD RI untuk kemajuan NTB,” tudingnya.

Kata Kadafin, untuk periode selanjutnya, Faroek akan kembali mengikuti kompetisi di skala nasional dan menjadi anggota DPD RI Dapil NTB. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan, Faroek akan menebar janji palsu dan akan kembali membodohi rakyat NTB. Karena janjinya pada saat pencalonan periode yang lalu, memperjuangkan pemekaran Pulau Sumbawa dan pemekaran Bima Timur, sama sekali tidak terpenuhi.

“Kami berharap masyarakat NTB khususnya masyarakat Pulau Sumbawa tidak usah lagi dibohongi dengan janji palsu Faroek,” harapnya.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan yakni mempertanyakan kontribusi Faroek Muhamad selama 10 Tahun menjabat sebagai anggota DPD RI untuk kemajuan pembangunan yang ada di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa. Kemudian menolak secara tegas pencalonan kembali Faroek Muhamad sebagai calon anggota DPD RI, karena selama ini tidak ada kontribusi nyata untuk NTB masyarakat Pulau Sumbawa.

Kemudian, kegagalan terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa tidak terlepas dari peran Faroek sebagai anggota DPD RI, dan mahasiswa juga tidak menginginkan anggota DPD RI perwakilan NTB yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan pembangunan NTB secara umum.

*Kahaba-05