Kabar Bima

Pemuda Demokrasi NTB Dinilai Tidak Paham Kiprah Farouk Muhammad

369
×

Pemuda Demokrasi NTB Dinilai Tidak Paham Kiprah Farouk Muhammad

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Koordinator Farouk Muhammad (FM) Center Umar Ali MS menyampaikan sanggahan terkait tudingan massa aksi dari Pemuda Demokrasi NTB yang menyorot kinerja Farouk selama menjadi anggota DPD RI.

Pemuda Demokrasi NTB Dinilai Tidak Paham Kiprah Farouk Muhammad - Kabar Harian Bima
Koordinator Farouk Muhammad (FM) Center Umar Ali MS. Foto: Ist

Menurut Umar, aksi pemuda tersebut tidak terlalu menjadi persoalan dan tidak riskan bagi seorang pribadi jendral Farouk. Sebab, dirinya tahu betul peran Farouk sebagai senator yang mewakili masyarakat NTB khususnya Bima.

Pemuda Demokrasi NTB Dinilai Tidak Paham Kiprah Farouk Muhammad - Kabar Harian Bima

“Pak Farouk cukup lumayan lah dibanding yang lain,” katanya saat menghubungi media ini, Senin (3/12).

Hanya saja permasalahannya kata Umar, ia melihat pemuda yang menggelar aksi itu tidak cukup melihat tentang sosok Farouk. Karena Farouk sudah banyak berkontribusi untuk daerah. Seperti beberapa waktu lalu telah mampu mendapatkan bantuan kontraktor tangan untuk diserahkan kepada sejumlah kelompok tani yang ada di Bima, sebanyak 21 unit.

“Sebelum itu juga Pak Farouk mampu meminta bantuan kepada Kementerian Pendidikan untuk menyerahkan bantuan banjir di Bima,” ungkapnya.

Umar mengaku tidak tahu apa motif pemuda menggelar aksi tersebut. Namun dirinya menduga ada sesuatu, ada yang menunggangi aksi ini, dan kepentingan politik.

“Saya melihat hal itu. Tapi bagi saya silakan saja, hanya saja saya minta kepada mahasiswa untuk lebih cermat melihat sosok Pak Farouk,” sarannya.

Mengenai pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa menurut dia, Farouk sudah cukup berkontribusi besar. Dirinya paham betul yang telah dilakukan pria asli Bima itu karena telah membuat konsep penawaran pelepasan Pulau Sumbawa dari NTB, hanya tinggal ditangani oleh presiden.

Lantas kenapa pertanyaannya itu tidak berlanjut, Umar menjawab bahwa semua tahu, ini tidak lepas dari masalah politik yang ada di pulau Sumbawa dan NTB.

Demikian juga dengan Pembentukan Bima Timur, sambung dia, itu semua butuh proses. Selama ini ketika ada reaksi dan tuntutan dari daerah selalu disampaikan, hanya tinggal menunggu masyarakat melakukan sesuai prosedur untuk ditindaklanjuti.

“Pak Farouk tidak bisa mengambil keputusan,” tuturnya.

Jadi tambah Umar, selama 10 tahun Farouk sudah banyak berbuat. Posisinya sebagai senator memiliki peran yang cukup strategis. Hanya saja, setiap peran yang dilakukan juga tidak mungkin harus disampaikan ke para massa aksi tersebut.

*Kahaba-01