Kabar Bima

Korban Banjir Segel Kantor Lurah Rabadompu Timur

245
×

Korban Banjir Segel Kantor Lurah Rabadompu Timur

Sebarkan artikel ini

Kota Bima,  Kahaba.- Kecewa dengan hasil pendataan korban banjir yang amburadul dan tidak tepat sasaran, puluhan warga Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba menyegel kantor setempat, Senin pagi (14/1).

Korban Banjir Segel Kantor Lurah Rabadompu Timur - Kabar Harian Bima
Warga Rabadompu Timur saat mendatangi kantor kelurahan. Foto: Ist

Menurut Ismail, warga yang hadir saat penyegelan, realisasi pendataan bantuan rumah korban banjir tahun 2016 tak tepat sasaran. Pasalnya, warga rumahnya hanyut dan rubuh terbawa banjir, jsutru tidak masuk data penerima bantuan. Demikian sebaliknya.

Korban Banjir Segel Kantor Lurah Rabadompu Timur - Kabar Harian Bima

“Ada warga yang rumahnya hanya satu yang rubuh, tapi dapat bantuan pembangunan 3 unit rumah. Ini aneh,” sorotnya.

Sebagai warga, mereka mengaku bingung dengan hasil pendataan. Kriteria penerima bantuan juag tidak jelas. Sehingga banyak warga yang berhak masuk dalam data, justru tidak diakomodir.

“Banyak yang tidak masuk dalam kriteria ini justru didata. Seperti bantuan sebesar Rp 69 juta hanya rusak pagar dan rusak rombong. Ini lucu. Sementara yang rumah rubuh tidak mendapatkan apa-apa.” kesalnya.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah kelurahan memperlihatkan kembali semua data yang diserahkan RT saat itu. Ia juga meminta lurah agar segera menghadirkan tim verifikasi dari BPBD serta tim lain yang tergabung dalam penanganan bantuan banjir.

Warga lain, Arif Rahman menyorot, yang mendapatkan bantuan banjir adalah orang-orang disatu lingkungan. Bahkan kondisi mereka tidak terlalu parah. Yang masih memiliki rumah, tetap dapat bantuan.

“Pendataan dan verifikasi pemerintah ini aneh. Jelas ini ada nepotisme,” tudingnya.

Ia meminta agar tim verifikasi tranparans bekerja. Yang diprioritaskan mestinya yang sesuai kriteria. Malah, sekitar bantaran sungai juga banyak yang tak terdata.

“Hadirkan tim itu agar bisa dipertanyakan. Jangan sampai ini semua data fiktif,“ kritiknya.

Kesal tak kunjung ditemui lurah, warga kemudian meluapkan kekesalan dengan menyegel kantor kelurahan dengan menggunakan papan dan batu. Warga juga menutup jalan lintas Bima-Sape hingga sempat membuat kemacetaan.

Sekretaris Camata Raba Sirajudin yang hadir didampingi Kasi Trantib Amirudin Iba beraudiensi untuk mencari solusi. Warga lalu memberikan waktu untuk menccarikan solus. Besok pada hari Rabu (16/1), dijanjikan adanya pertemuan antara warga, lurah dan BPBD. Sesaat setelah itu, warga membubarkan diri.

*Kahaba-01