Kabar Bima

Trauma Healling di SMAN 3, LPA Ajak Siswa Hati-Hati Interaksi di Medsos

255
×

Trauma Healling di SMAN 3, LPA Ajak Siswa Hati-Hati Interaksi di Medsos

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima menggelar kegiatan Go to School di SMAN 3 Kota Bima, Sabtu (26/1). Salah satu program yang mulai dicanangkan tahun 2019 ini rencananya akan rutin dilaksanakan di sekolah – sekolah.

Trauma Healling di SMAN 3, LPA Ajak Siswa Hati-Hati Interaksi di Medsos - Kabar Harian Bima
Ketua LPA Kota Bima saat menyampaikan pemahaman kepada siswa SMAN 3 Kota Bima. Foto: Ist

Ketua LPA Kota Bima Juhriati mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan LPA di lingkup pendidikan. Sehingga mampu bersinergi dengan sekolah dan memberikan edukasi untuk menghindari kekerasan terhadap anak.

Trauma Healling di SMAN 3, LPA Ajak Siswa Hati-Hati Interaksi di Medsos - Kabar Harian Bima

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk ikut intervensi dalam mengatasi kasus anak sekolah yang mungkin terindikasi dalam sejumlah kekerasan anak,” ujar Juhriati.

Diakuinya, kegiatan ini juga merupakan Trauma Healling (Pemulihan Trauma), sebagai bentuk tindaklanjut pada pendampingan beberapa anak yang terlibat kasus persetubuhan.

“Kegiatan tadi lebih mengarah terhadap intervensi yang dilakukan dalam proses pendampingan kasus. Program yang berkelanjutan ini, bentuk dan modelnya akan disesuaikan dengan kebutuhan permasalahan yang dialami,” ungkapnya.

Ia juga mengaungkapkan, saat kegiatan juga diberikan pemahaman tentang bagaimana di usia remaja, pengenalan fase pertumbuhan anak dan juga bahaya-bahaya yang mungkin menjerat ketika mereka berhadapan dengan media sosial.

“Kita sampaikan ke siswa untuk hati – hati dan pintar berinteraksi di medsos. Alhamdulillah, siswa antusias dan berterima kasih. Mereka juga ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana LPA memberikan kontribusi dalam pemenuhan hak-hak mereka,” tambahnya.

Pada kesempatan itu Juhriati juga berharap kepada semua pihak terutama kepada keluarga, sekolah, orang tua, dan para aktivis anak dapat bekerjasama agar kasus kekerasan terhadap anak tidak sering terjadi.

*Kahaba-07