Kabar Bima

Relawan Kemanusiaan LKSA Bima Dapat Perlakuan Buruk di Bandara

259
×

Relawan Kemanusiaan LKSA Bima Dapat Perlakuan Buruk di Bandara

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Tim Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA LPEPM) Bima yang sedang mendampingi pasien ke Bali, untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Sanglah Bali mendapat perlakuan buruk dari AD, salah seorang pegawai Bandara Sultan Muhamad Salahuddin Bima, Rabu (30/1).

Relawan Kemanusiaan LKSA Bima Dapat Perlakuan Buruk di Bandara - Kabar Harian Bima
Petugas Bandara Sultan Muhamad Salahuddin Bima yang bersikap buruk kepada masyarakat. Foto: Ist

Ketua LKSA LPEPM Bima Mukhtar mengatakan, dirinya sangat kecewa dan mengecam tindakan arogan yang ditunjukan oknum pegawai bendara tersebut. Harusnya sebagai pelayan publik, oknum pegawai itu tidak sepantasnya berlaku tidak etis dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada masyarakat.

Relawan Kemanusiaan LKSA Bima Dapat Perlakuan Buruk di Bandara - Kabar Harian Bima

“Oknum pegawai itu memaki-maki masyarakat di bandara. Pengunjung diumpat dengan kalimat muka setan dan anjing. Padahal kami liat, oknum pegawai itu juga tidak punya atribut pakaian yang baik dan benar,” ungkapnya.

Kata Mukhtar, apa yang ditunjukan oleh oknum pegawai bandara tersebut telah melanggar etika pelayanan publik. Selain itu, cara berpakaiannya telah menyalahi disiplin kerja sebagai pelayan masyarakat.

“Kok seenaknya dia membentak dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada penumpang dan masyarakat,” katanya.

Ia menjelaskan, kejadian tersebut dialaminya saat mendampingi Adi, warga Desa Dore Kecamatan Belo yang pengidap tumor ganas untuk diberangkatkan ke Bali. Namun saat masuk ke dalam bandara, oknum pegawai tersebut meralang pasien masuk sebelum menunjukan tiket.

“Tiketnya ada. Tapi sedang diambil oleh relawan yang lain,” cerita Mukhtar.

Saat itu, dirinya meminta agar pasien diperbolehkan masuk terlebih dahulu, agar diperiksa oleh tim medis bandara. Karena kondisi mata pasien yang sakit, jadi butuh penanganan medis sementara.

“Pasien sampai menangis karena matanya sakit. Saya minta kebijakan, tapi oknum pegawai itu tetap berkata kotor,” tutur Mukhtar.

Untuk itu, ia berharap kepada kepala Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima agar segera mengevaluasi dan memberikan teguran serta pembinaan terhadap oknum pegawai tersebut. Pasalnya, jika cara dan sikap arogansi itu dibiarkan, maka akan mencoreng nama baik bandara.

“Saya harap kepala bandara segera membina pegawaianya itu,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bandara Sultan Muhamad Salahudin saat bersusaha dikonfirmasi media ini di kantornya, sedang berada di luar kota.

“Kepala sedang tugas luar,” ucap salah seorang pegawai bandara.

*Kahaba-10