Kabar Bima

Harga Pupuk Mahal dan Langka, Warga Nitu Keluhkan ke Dewan

239
×

Harga Pupuk Mahal dan Langka, Warga Nitu Keluhkan ke Dewan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pupuk langka dan mahal menjadi salah satu masalah yang hampir dikeluhkan semua petani di Bima. Hal serupa juga dialami oleh petani di Kelurahan Nitu Kecamatan Raba Kota Bima. Memanfaatkan agenda Reses DPRD Kota Bima, di kelurahan setempat, Jumat (8/2) warga mengeluhkan kondisi itu ke para wakil rakyat.

Harga Pupuk Mahal dan Langka, Warga Nitu Keluhkan ke Dewan - Kabar Harian Bima
Reses Anggota DPRD Kota Bima Dapil III di Nitu. Foto: Deno

Tokoh pemuda Kelurahan Nitu Yusran mengatakan, hampir setiap tahun petani di Kelurahan Nitu selalu dihadapkan dengan kelangkaan dan harga pupuk yang mahal. Padahal, pemerintah telah menyediakan pupuk subsidi bagi petani dengan harga yang terjangkau.

Harga Pupuk Mahal dan Langka, Warga Nitu Keluhkan ke Dewan - Kabar Harian Bima

“Pemerintah sudah sediakan pupuk subsidi. Tapi di sini harga pupuk mahal dan langka,” ungkapnya.

Kata Yusran, petani setempat beberapa tahun lalu biasa membeli pupuk subsidi dengan harga Rp 90 ribu. Namun, sekarang petani harus merogok rupiah lebih banyak lagi, baru bisa mendapatkan pupuk.

“Sekarang kami harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 175 ribu baru bisa dapat pupuk,” katanya.

Yusran berharap anggota legislatif segera menyikapi persolakan tersebut. Pasalnya, di desa setempat pupuk sangat dibutuhkan oleh warga, mengingat sekitar 90 persen warga berprofesi sebagai petani.

“DPR sebagai representasi kami, tolong bantu agar masalah pupuk ini segera teratasi,” harapnya.

Selain masalah pupuk, pada kesempatan tersebut Yusran juga berharap kepada dewan membantu masyarakat desa setempat, agar jalan umum sekaligus jalan ekonomi segera diaspal. Mengingat dari dulu hingga sekarang, jalan yang diusulkan tersebut tidak pernah diperhatikan.

“Mohon jalan ekonomi yang berjarak sekitar 50 meter tersebut diaspal sebelum masa jabatan anggota DPRD yang sekarang berakhir,” pintanya.

Ketua DPRD Kota Bima Samsurih langsung menanggapi permintaan warga tersebut menyikapi persoalan tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya melalui komisi 2 akan memanggil Dinas Pertanian dan Perkebunan Kota Bima dan pengecer pupuk untuk menjelaskan persoalan itu.

“Jika pengecer terbukti nakal, maka kami akan mengirim surat ke pemerintah agar mencabut izinnya sebagai pengecer,” tegasnya.

Sementara untuk permintaan warga agar jalan diaspal, Samsurih menyampaikan jika jalan tersebut akan dikerjakan tahun ini.

Kahaba-05