Kabar Bima

Caleg DPR RI Marah-Marah Saat Pertemuan Ketua RT RW di Rumah Walikota Bima

262
×

Caleg DPR RI Marah-Marah Saat Pertemuan Ketua RT RW di Rumah Walikota Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Video Caleg DPR RI H Fatahillah dari Partai Golkar yang marah – marah saat pertemuan Ketua RT RW di rumah Walikota Bima HM Lutfi, beredar luas. Kegiatan silahturahim itu digelar belum lama ini, 2 potongan video tersebut masing-masing pernyataan dan protes salah satu ketua RT dan video Fatahillah yang terlihat sedang marah sembari menunjuk-nunjuk.

Caleg DPR RI Marah-Marah Saat Pertemuan Ketua RT RW di Rumah Walikota Bima - Kabar Harian Bima
Caleg DPR RI Fatahillah saat ditenangkan ketika marah marah dan menunjuk salah satu Ketua RT. Foto: Ist

Di video pertama, terlihat salah satu ketua RT di Kelurahan Jatiwangi yang menyatakan kekecewaannya, karena pada pertemuan itu tidak ada Walikota Bima. Padahal kedatangan mereka diundang oleh Walikota Bima.

Caleg DPR RI Marah-Marah Saat Pertemuan Ketua RT RW di Rumah Walikota Bima - Kabar Harian Bima

“Jujur kami kecewa, karena saat tiba di sini pukul 19.30 Wita, yang nampak itu politisi Golkar. Mulai dari Ketua DPD nya dan sekjennya sekaligus. Ini jangan-jangan agenda politik,” sorotnya dalam video tersebut.

Menurut Ketua RT itu, jika memang RT RW ini diundang oleh Walikota Bima, kenapa Walikota Bima meninggalkan acara.

“Jangan begini, RT RW juga manusia, ingin dihargai. Kalau Walikota seperti ini, kami kecewa,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua RT 11 Kelurahan Jatiwangi Kaharudin yang dikonfirmasi soal itu mengakuinya. Kata dia, undangan tersebut tentang pertemuan dengan Walikota Bima. Tapi saat mereka tiba di di tempat undangan, justru tidak ada Walikota Bima.

“Yang isi acara H Fatahillah. Beliau bercerita tentang kedekatannya dengan Walikota Bima,” tuturnya, Jumat (8/3).

Ditanya apakah tidak ada indikasi kampanye saat pertemuan itu? Kaharudin mengaku memang tidak disebutkan secara gamblang tentang ajakan atau kampanye. Tapi arah pembicaraannya terkait urusan politik.

Ia juga mengaku saat acara Fatahillah marah dan menunjuk – nunjuk salah satu ketua RT  dengan kalimat “Siapa kamu, siapa kamu”. Kekesalan Fatahillah diluapkan ke saat salah satu ketua RT memprotes pertemuan tersebut.

“Tapi setelah adanya keributan kecil itu, acara berjalan seperti biasa saja,” ungkapnya.

Sementara video yang menunjukan Fatahillah marah berdurasi 37 detik. Tampak Fatahillah menjelaskan dirinya tidak melakukan kampanye pada pertemuan itu.

“Jujur saya ingin bertanya, apakah ada kampanye, tolong dijawab. Apakah saya membohongi bapak dan ibu sekalian,” katanya pada Video itu.

Setelah itu, Fatahillah mengeluarkan kalimat ke arah Ketua RT yang memprotes. Kalimat yang disampaikan “Siapa Kamu, Siapa Kamu, Siapa Kamu, Siapa Kamu” ucapnya beberapa kali dengan nada tinggi sembari menunjuk-nunjuk.

“Emang walikota ada ko’, tunggu kamu, tunggu walikota datang,” katanya dengan nada tinggi sembari berdiri.

Pada video itu, Fatahillah terlihat ditenangkan oleh beberapa orang di tempat acara. Mic yang dipegang caleg tersebut pun diambil oleh sejumlah orang yang menenangkannya.

Fatahillah yang dikonfirmasi soal itu menjelaskan, dirinya hadir di acara itu bukan kapasitas sebagai Caleg Golkar. Tapi sebagai Ketua Badan Pengembangan Kelompok Profesi Masyarakat (BPKPM).

Terkait video dirinya itu, ia mengaku karena diriya dibilang berbohong. Tapi ternyata, yang ditunjuk bukan dirinya, justeru lurah.

“Saya kan ke kamar mandi, pas balik langsung kecewa yang kedua,” bebernya.

Kemudian soal kapasitasnya memberikan pemaparan ke ketua RT dan RW?, Fatahillah mengaku menjelaskan apa saja yang telah dilakukan Walikota selama menjabat sebagai kepala daerah.

Namun yang jelas kata dia, sejak pukul 19.30 Wita sampai 20.30 Wita, Walikota Bima masih menunggu bersama dirinya di dalam. Kemudian ada telepon dan Walikota harus bertemu dengan seseorang.

“Pak wali pergi sebentar, kemudian balik lagi ke tempat acara. Jadi tidak benar kalau dibilang Pak Wali tidak ada di tempat. Tidak benar juga saya kampanye. Karena selama pemaparan, tidak satupun kalimat dilontarkan untuk memilih Golkar ataupun memilih saya,” tepisnya.

Ditanya soal fungsinya menjelaskan terkait tugas Walikota Bima?, ia menjawab dirinya ingin menyampaikan kepada  masyarakat, bahwa profesi yang diemban walikota penting. Meminta kepada masyarakat juga untuk terlalu menggantungkan harapan hanya untuk jadi ASN. Mindset harus dirubah.

“Saya menyampaikan ke RT dan RW, agar bisa disampaikan lagi ke masyarakat. Apa yang saya sampaikan ini, diulangi lagi ko’ oleh Walikota. Coba videonya pak wali juga diputar,” sarannya.

*Kahaba-04