Kabar Bima

Bawaslu Bima, Media dan OKP Bahas Pengembangan Pengawasan Partisipatif

192
×

Bawaslu Bima, Media dan OKP Bahas Pengembangan Pengawasan Partisipatif

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Bawaslu Kabupaten Bima menggelar kegiatan pengembangan pengawasan partisipatif pada Pemiluhan Umum (Pemilu) tahun 2019 di Cafe Tepi Langit, Minggu pagi (24/3).Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah awak media dan sejumlah OKP yang ada di daerah setempat.

Bawaslu Bima, Media dan OKP Bahas Pengembangan Pengawasan Partisipatif - Kabar Harian Bima
Suasana acara Pengembangan Pengawasan Partisipatif yang digelar Bawaslu Kabupaten Bima. Foto: Yadien

Ketua Bawaslu Kabupaten Bima Abdullah menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu langkah persiapan Bawaslu menghadapi Pemilu yang akan digelar pada tanggal 17 April mendatang. Pengawasan partisipatif juga bagian penting yang harus dilakukan, karena terlampau banyak hal yang juga tidak bisa diawasi oleh penyelenggara pemilu.

Bawaslu Bima, Media dan OKP Bahas Pengembangan Pengawasan Partisipatif - Kabar Harian Bima

“Ini salah satu tahapan yang kami lakukan menjelang Pemilu 2019. Karena peran masyarakat, OKP dan media juga penting untuk mengambil bagian pada langkah pengawasan,” ujarnya.

Kata dia, Bawaslu sebagai badan pengawas membutuhkan dukungan dan partisipasi dari semua elemen untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu. Karena itu, pihaknya mengajak semua elemen agar aktif dan terlibat dalam mengawasi proses demokrasi tersebut.

“Mari sama-sama kita awasi pemilu,” ajaknya.

Ia menjelaskan, dalam proses kampanye tentu akan ada banyak persoalan yang muncul. Dinamika yang ada di tengah-tengah masyarakat begitu banyak. Sementara mata dan telinga pengawasan tidak semua dijangkau oleh Bawaslu dan jajaran di bawahnya. Karena itu dibutuhkan pengawasan aktif semua elemen selain dari Bawaslu.

“Kami sebagai penyelenggara dan pengawas pemilu tentu memiliki keterbatasan. Maka, sangat penting adanya partisipasi semua elemen dalam pengawasan pemilu,” jelasnya.

Sejauh ini kata dia, dari semua persoalan pemilu yang diproses oleh Bawaslu, hanya 2 saja laporan masyarakat yang diproses. Selebihnya, adalah temuan langsung Bawaslu.
Itu artinya pengawasan partisipasi masih minim. Maka perlu dilakukan pengembangan pengawasan partisipatif.

Diakhir sambutanya Abdullah mengajak semua peserta agar sama-sama memberikan informasi tentang proses pemilu di lapangan kepada Bawaslu. Agar pelaksanaan pesta demokrasi ini berjalan dengan semestinya.

*Kahaba-10