Kabar Bima

Dinas Ketahanan Pangan Rapat Pemantapan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari

200
×

Dinas Ketahanan Pangan Rapat Pemantapan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Agar realisasi pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari tahun 2019 berjalan tepat sasaran, Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima menggelar rapat pemantapan dengan Para Pembina Lapangan (PPL), Senin (25/3).

Dinas Ketahanan Pangan Rapat Pemantapan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari - Kabar Harian Bima
Rapat Pemantapan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima. Foto: Ist

“Rapat ini untuk menyatukan persepsi tentang syarat dan calon lokasi, serta calon penerima manfaat,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima Syamsuddin.

Dinas Ketahanan Pangan Rapat Pemantapan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari - Kabar Harian Bima

Diakuinya, program yang bersumber dari alokasi dana APBN itu diberikan untuk 12 kelompok di 10 Kelurahan stunting, atau kelurahan yang terdapat kelahiran pendek. Kelurahan itu masing-masing Kelurahan Kolo, Jatiwangi, Jatibaru, Rite, Ntobo, Nungga, Rabadompu Timur, Oi Foo, Rite dan Lelamase.

Setelah rapat pemantapan sambung, akan dilakukan identifikasi calon penerima. Satu kelompok penerima paket bantuan terdapat 30 KK, berasal dari rumah tangga miskin pertanian sebagai pengelola bantuan tersebut.

“Satu kelompok akan membuat rekening sendiri dan akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 65 juta per kelompok,” sebutnya.

Dari anggaran itu menurut Kadis, akan dimanfaatkan untuk pembelian ayam bertelur. Satu Kepala Keluarga dalam satu kelompok akan diberikan sebanyak 45 ekor ayam. Dari ayam itulah penerima bantuan bisa mendapatkan protein dari telur maupun dari daging ayam. Sehingga bisa mengurangi warga yang mengalami kelahiran pendek.

“Untuk bantuan sayuran, karena terkendala dengan lahan maka kami akan membantu melalui polibek atau dikirim secara vertikal dengan menggunakan rak,” ujarnya.

Ditanya kapan bantuan itu mulai dicairkan dan dikerjakan kelompk? Syamsuddin mengaku setelah verifikasi selesai dan adanya laporan pembuatan buku rekening dari kelompok penerima bantuan. Setelah semua selesai, maka uang langsung ditransfer oleh pemerintah provinsi melalui rekening masing-masing kelompok.

“Saya pastikan tidak ada pemotongan dari dana bantuan tersebut, karena uangnya langsung masuk ke rekening masing-masing kelompok,” tegasnya.

*Kahaba-05