Kabar Bima

400 Caleg Rebut 25 Kursi, Ini Sesungguhnya Pendapatan Perbulan Wakil Rakyat

250
×

400 Caleg Rebut 25 Kursi, Ini Sesungguhnya Pendapatan Perbulan Wakil Rakyat

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Menjadi wakil rakyat merupakan impian sebagian banyak orang. Setiap 5 tahun sekali, di suatu daerah ada ratusan orang berlomba – lomba ingin mendapatkan kursi dan jabatan mentereng itu serta meningatkan status sosial di masyarakat.

400 Caleg Rebut 25 Kursi, Ini Sesungguhnya Pendapatan Perbulan Wakil Rakyat - Kabar Harian Bima
Kantor DPRD Kota Bima. Foto: Ist

Di Kota Bima saja misalnya, untuk keseluruhan Daerah Pemilihan (Dapil), ada 400 orang calon anggota legislatif yang berkompetisi. Namun negara hanya menyediakan 25 kursi untuk ditempati calon yang beruntung.

400 Caleg Rebut 25 Kursi, Ini Sesungguhnya Pendapatan Perbulan Wakil Rakyat - Kabar Harian Bima

Artinya, sebanyak 375 orang calon anggota legislatif harus menelan pil pahit untuk tidak terakomodir menjadi yang diiginkan. Padahal segala upaya telah dilakukan, termasuk merogoh kocek ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk memuluskan keinginan. Itu sudah menjadi rahasia umum dan terjadi di seluruh Indonesia.

Di mata rakyat, anggota legislatif merupakan sosok yang memiliki kemampuan dan kewenangan. Dipandang sebagai pejabat, dengan segudang ruang pengabdian yang bisa dilakukan untuk daerah dan konstiteun. 5 tahun dengan segala tunjangan yang harus diterima dari negara dan kewibawaan, menjadi salah satu pemantik orang ingin merebutnya.

Karena ini menjadi rebutan ratusan orang, lantas berapa sesungguhnya pendapatan yang diterima oleh anggota dewan di Kota Bima per bulan?

Ketua DPRD Kota Bima Samsurih yang ditemui media ini dan ditanya soal penerimaan setiap bulan lebih awal menjelaskan, pekerjaan menjadi wakil rakyat adalah pekerjaan pengabdian. Jika dilihat dari pendapatannya, tidak sebanyak dipikirkan oleh masyarakat.

Ia mengungkapkan, setiap bulan dewan menerima uang yang dirincikan dalam slip pendapatan. Pertama, uang representasi sebesar Rp 1.575.000, tunjangan istri Rp 157.500, tunjangan anak Rp 63 ribu, tunjangan jabatan Rp 2.283.750, tunjangan beras 310 ribu, uang paket 157.500. Kemudian tunjangan komisi Rp 91 ribu, tunjangan baleg 91 ribu, tunjangan komunikasi intensif pimpinan dan anggota dewan sebesar Rp 6.300.000.

“Ini hitungannya dibayar perbulan semua. Totalnya kurang lebih Rp 8 jutaan. Ini gaji yang disebut itu,” ungkapnya, Kamis (11/4).

Ditanya tunjangan mobil dan perumahan? Duta partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, untuk unsur pimpinan yang sudah disediakan mobil dinas tidak mendapatkan tunjangan mobil. Artinya, hanya anggota dewan yang mendapatkan tunjangan tersebut masing-masing Rp 10 juta rupiah. Demikian juga untuk tunjangan perumahan, dialokasikan sebanyak Rp 10 juta.

400 Caleg Rebut 25 Kursi, Ini Sesungguhnya Pendapatan Perbulan Wakil Rakyat - Kabar Harian Bima
Ketua DPRD Kota Bima Samsurih. Foto: Bin

“Pemberian tunjangan untuk mobil dan perumahan ini karena negara belum mampu untuk menyediakan mobil dinas dan perumahan untuk anggota dewan. Kalau negara mampu, berarti tunjangan itu tidak ada,” urainya.

Lantas pendapat yang bersumber dari perjalana dinas dan kunjungan ke luar daerah? Samsurih mengaku jika itu tugas yang memang tertuang dalam ketentuan dan harus dilaksanakan. Namun bentuk penganggarannya dilakukan dengan Real Cost.

Menurut dia, jika melihat dengan penerimaan setiap bulan tersebut, artinya tidak sebanding para kompetitor jika harus mengeluarkan uang yang tak sedikit hingga miliaran rupiah hanya untuk mendapatkan jabatan tersebut. Pengembalian investasinya tidak berbanding lurus.

Apabila dilihat dari kebanggaan sambung Samsurih, itu merupakan stigma yang sudah terbentuk di tengah – tengah masyarakat. Kebanggaannya hanya bisa dilihat dari sisi luar saja, sementara faktanya di dalam justru tidak sebagus yang dipikirkan oleh orang kebanyakan.

“Jadi saya kira ini juga penting untuk dikabarkan, bahwa ini fakta yang ada di dewan. Jadi sangat naif jika harus keluarkan anggaran hingga miliaran rupiah, sementara pendapatan dan penerimaan setiap bulan seperti yang saya uraikan tersebut,” katanya.

Samsurih menambahkan, menjadi wakil rakyat tentu menjadi keinginan semua orang. Jika melihat pada perspektif pengabdian, maka akan menjadi amalan – amalan yang bisa menjadi tiket untuk mendapatkan hidup lebih baik di akhirat kelak. Tapi apabila hanya melihat dari pendapatan, tidak selalu yang dipikirkan oleh orang banyak.

*Kahaba-01