Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kabupaten Bima beberapa bulan yang lalu ditetapkan sebagai Kabupaten Literasi oleh Kementrian Pendidikan. Tentu saja, penetapan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah.
Kabid Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bima Basyirun mengungkapkan, dengan penetapan Kabupaten Bima sebagai daerah literasi, perpustakaan telah meningkatkan peran dan tugas dengan melakukan upaya pengembangan literasi berbasis Sumber Daya Manusia (SDM) di beberapa instansi dan tempat-tempat tertentu.
“Selain Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang ditetapkan oleh Kemendikbud Nasional, Pemerintah juga telah mencanangkan Gerakan Literasi Daerah (GLD) oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bima. Ini demi memajukan tujuan tersebut,” ujar Basyirun, Selasa (14/5).
Demi meningkatkan minat masyarakat dalam hal literasi, Pemerintah membuat Jargon “Literasi Untuk Kesejahteraan”. Artinya pengembangan kesejahteraan SDM masyarakat melalui literasi dengan beberapa strategi pembangunan, telah dilakukan demi mengurangi kemiskinan melalui literasi.
“Seperti halnya Rumah Baca Salome yang kami inisiasi di Desa Talabiu Kecamatan Woha, disana dilengkapi dengan buku untuk para pembeli yang ingin membaca,” bebernya.
Selain itu, terdapat sekitar 6 Desa di Kabupaten Bima yang masuk dalam desa pengembangan inklusi perpustakaan berbasis SDM, seperti Desa Kananga-Sila, Desa Tente- Woha, Desa Cenggu-Belo, Desa Teke-Palibelo, Desa Sumi – Lambu, dan Desa Rasabou – Sape.
“itulah beberapa desa yang ke depannya kami akan kembangkan sebagai daerah pengembangan inklusi perpustakaan berbasis SDM,” tutur Basyirun.
*Kahaba-07
