Kabar Bima

Merasa Didzolimi Karena Mutasi, Hj Nurwahidah Protes dan Melawan

298
×

Merasa Didzolimi Karena Mutasi, Hj Nurwahidah Protes dan Melawan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Tidak hanya diprotes oleh ASN yang berdinas di kantor Camat Asakota, H Anwar di luar gedung Convention Hall, Rabu (15/5). Mutasi ratusan orang pejabat lingkup Pemkot Bima itu juga diprotes ASN di dalam ruangan saat proses mutasi sedang berlangsung.

Merasa Didzolimi Karena Mutasi, Hj Nurwahidah Protes dan Melawan - Kabar Harian Bima
Suasana mutasi lingkup Pemkot Bima di Convention Hall. Foto: Eric

Saat pembacaan nama-nama pejabat yang dilantik, tiba-tiba salah seorang ASN Hj Nurwahidah yang menjabat sebagai Kabid PPID DPPKB Kota Bima memprotes. Sikap Nurwahidah sontak mendapat perhatian dari ratusan ASN yang hadir, pun oleh Walikota Bima dan Sekda. Sehingga nama-nama yang dibacakan langsung dihentikan.

Merasa Didzolimi Karena Mutasi, Hj Nurwahidah Protes dan Melawan - Kabar Harian Bima

Nurwahidah memprotes karena dirinya digeser dari posisi Kabid menjadi Kasi di dinas berbeda. Ia menduga bahwa kebijakan itu semata – mata adalah balas dendam politik pada Pilkada tahun lalu. Padahal, dirinya memastikan tidak pernah berpolitik praktis dn selalu menjunjung kedo etik ASN.

“Salah saya apa sampai jabatan saya diturunkan. Saya tidak pernah berpolitik praktis. Ko’ tiba – tiba diundang saat mutasi kemudian saya digeser,” sorotnya, saat menghubungi media ini usai acara mutasi digelar.

Ia mengungkapkan, dalam undangan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, sesuai ketentuan dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 maka setiap ASN yang diangkat maka harus dilantik.

“Walikota Bima sendiri yang menandatangani surat ini, dengan bahasa diangkat dan diambil sumpah. Tapi kenapa bahasa undangan berbeda dengan kenyataan. Saya tidak diangkat tapi diturunkan jabatan menjadi kasi tanpa ada alasan dan pelanggaran yang jelas,” ujarnya.

Karena tidak terima dengan kebijakan Walikota Bima tersebut, Nurwahidah akan menempuh jalur PTUN. Karena dirinya merasa tidak mendapat keadilan dari mutasi tersebut.

“Saya didzolimi, saya harus melawan,” tegasnya.

Sementara itu Kabag Humas dan Protokoler H A Malik yang dihubungi media untuk dimintai tanggapan belum ada jawaban. Beberapa kali di telpon dan di SMS, belum memberikan komentar.

*Kahaba-04