Kabar Bima

Solud NTB Paparkan Konsep Membangun Desa dan Desa Membangun di Nggembe

184
×

Solud NTB Paparkan Konsep Membangun Desa dan Desa Membangun di Nggembe

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Solud NTB sebagai Simpul Jaringan Seknas Fitra Indonesia dan Kompak Indonesia yang didanai D-FAT Australia menggelar Sekolah Anggaran Desa (Sekar Desa), melalui Program Desa Melek Anggaran untuk Pembangunan Desa yang Inklusif dan Responsif Gender, di aula Kantor Desa Nggembe Kecamatan Bolo, Sabtu (6/7).

Solud NTB Paparkan Konsep Membangun Desa dan Desa Membangun di Nggembe - Kabar Harian Bima
Sekolah Anggaran Desa di Desa Nggembe. Foto: Yadien

Koordinator Kabupaten Bima M Qadafi mengatakan, Sekar Desa yang diadakan di Desa Nggembe Kecamatan Bolo tersebut dimulai dengan kegiatan pembelajaran Pokok Bahasan Pertama yang membahas tentang Implementasi Undang-Undang Desa berdasarkan Konsep Desa Membangun dan Membangun Desa, Regulasi turunan UU Desa, Azas Pengaturan Desa, dan Kewenangan Desa.

Solud NTB Paparkan Konsep Membangun Desa dan Desa Membangun di Nggembe - Kabar Harian Bima

“Topik utamanya yang dibahas yakni substansi UU Desa dan regulasi turunannya yang sudah dipraktekan maupun yang belum dipraktekan oleh desa,” ujarnya.

Kata dia, hal tersebut diangap penting karena banyak regulasi turunan UU desa yang telah diterbitkan oleh 3 Kementerian yakni Kementerian Desa PDTT, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang semangat dan substansi UU desa secara baik, mendorong masyarakat untuk mampu mengidentifikasi praktik-praktik baik dan perubahan yang terjadi di desa berdasarkan konsep desa membangun dan membangun desa, UU desa dan regulasi turunannya, azas pengaturan desa, dan kewenangan desa.

“Dan untuk menumbuhkan semangat partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan desa,” jelasnya.

Dia melanjutkan, kegiatan tersebut memiliki 6 pokok bahasan yang akan dilaksanakan sampai Bulan Desember 2019. Di sela-sela kegiatan akan diisi dengan pekan pengaduan, musyawarah penyelesaian pengaduan dan ponferensi pers praktik baik dalam bentuk talk show di Tingkat Kabupaten.

Hal yang menarik pada kegiatan tersebut yaitu adanya keterlibatan masyarakat penyandang disabilitas sebagai peserta kegiatan yakni Nur Emi dan Edi Suhadi.

Nur Emi yang diwawancara mengaku sangat senang dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Selama di desa setempat baru kali ini dia diudang dan dilibatkan dalam rapat-rapat pemerintah desa apalagi membahas mengenai aturan dan dana desa.

“Saya kalau diundang terus seperti ini pasti akan hadir,” ujarnya.

Perempuan yang separuh badannya telah lumpuh tersebut berhadap semoga dengan keterlibatan dirinya dalam kegiatan-kegiatan seperti itu akan membuat pemerintah desa tambah peduli dengan mencanangkan program-program yang pro terhadap penyandang disabilitas, dengan mendukung dan memberikan bantuan usaha.

“Saya sendiri karena tidak bisa jualan keliling, maunya ada bantuan kios,” harapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Edi Suhadi, menurutnya ini merupakan kali pertama ia diundang dan dilibatkan dalam kegiatan pemerintah desa. Selama ini pihaknya tidak pernah mengetahui tentang program desa terlebih masalah anggaran dan aturan.

“Ya kalau diundang saya akan hadir terus,” ujarnya.

Ia mengaku, pada tahun 2018 pernah mendapat bantuan alat cukur rambut dari pemerintah desa. Namun alat tersebut tidak bertahan lama karena kualitas yang masih di bawah standar. Karena itu dia berharap tahun ini pemerintah desa mencanangkan program dan bantuan pengadaan alat pencukur rambut yang baru untuknya.

“Saya kan biasa cukur rambut keliling sehari-sehari,” katanya.

Sementara itu, Pj Kepala Desa Nggembe Adnan mengaku bersyukur dengan adanya program Sekar Desa tersebut. Pasalnya ia bersama seluruh staf dan BPD maupun masyarakat bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang dana desa maupun regulasinya.

“Kegiatan ini penting dan kami tentu bersyukur karena Solud memilih desa kami sebagai desa sasaran,” ujarnya.

Ia berterimakasih kepada Solud yang sudah berkenan hadir dan menjadikan desa setempat sebagai salah satu desa sasaran yang mendapatkan program Sekar Desa. Program tersebut tentu tidak akan selesai sampai di situ saja. Namun akan berkelanjutan sampai modul-modul berikutnya.

*Kahaba-10