Kabar Bima

Pemilik Ternak Ngamuk di Dinas Peternakan

231
×

Pemilik Ternak Ngamuk di Dinas Peternakan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Puluhan orang pemilik ternak dan CV asal Kecamatan Madapangga mengamuk di Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Bima, Jumat pagi (19/7) sekitar pukul 09.00 Wita. Penyebabnya, dipicu muatan sapi salah satu CV yang dikurangi dari jumlah yang sudah disepakati.

Pemilik Ternak Ngamuk di Dinas Peternakan - Kabar Harian Bima
Suasana setelah pemilik ternak ngamuk di Kantor Dinas Peternakan. Foto: Deno

Pantauan media ini, suasana di Kantor Dinas Peternakan semakin memanas karena kedatangan para pemilik ternak tersebut tidak ada yang menanggapinya. Sebab, tidak ada satupun pegawai yang ada dalam kantor tersebut. Semua ruangan terlihat kosong, kepala dinas, kabid hingga staf pegawai tak berada di tempat.

Pemilik Ternak Ngamuk di Dinas Peternakan - Kabar Harian Bima

Pemilik ternak Firmansyah Solihin menyampaikan, sesuai jumlah yang disepakati, sapi yang dimuat melalui CV Mitra Setia sebanyak 200 ekor, dan harusnya dimuat pada tanggal 15 Juli 2019 melalui kapal tol laut.

Namun pemuatan itu ditunda pada hari Senin pekan depan, kemudian jumlah muatan CV Mitra Setia dikurangi menjadi 98 ekor.

Tentu saja dengan adanya kebijakan pengurangan muatan secara sepihak itu, pemilik ternak dan CV menuding ada konspirasi jahat yang dilakukan oleh salah satu kabid di Dinas Peternakan.

“Kami merasa ditipu dan didzolimi. Ini semua ulah salah satu Kabid yang ingin mengambil keuntungan,” sorotnya.

Menurut Firmansyah, ada kesenjangan dan ketidakadilan yang terjadi dalam proses pemuatan ternak tersebut. Karena salah satu CV yang bernama Mahanta Jaya, memiliki salah satu oknum ASN yang ada di Dinas Peternakan tersebut, yang dianakemaskan dan prioritaskan.

Karena setiap jadwal pemuatan, CV Mahanta Jaya selalu terjadwal untuk ikut menaikan muatan di atas kapal. Sedangkan CV yang lain, harus menunggu jadwal bergilir.

“Itu CV Mahanta Jaya selalu ada jadwal muatan, sedangkan kami harus menunggu jadwal giliran. Inikan tidak adil namanya,” kesalnya.

Firmansyah juga menegaskan, jika muatan itu tetap dikurangi, maka pihaknya akan melakukan pemblokiran muatan di Pelabuhan Bima.

Di tempat yang sama, Kadis Peternakan dan para kabid yang hendak dimintai keterangan tidak satupun berada di kantor setempat. Semua ruangan kosong.

*Kahaba-05