Kota Bima, Kahaba.- Warga yang bermukim di pemukiman program New Site Developmet (NSD) Kelurahan Jatiwangi tak bisa menyembunyikan rasa bahagia mereka. Bagaimana tidak, beberapa bulan terakhir ini mereka resmi menjadi warga setempat dan memiliki hunian layak pemberian pemerintah. (Baca. Walikota, ADB dan Kementrian PUPR Tinjau Pemukiman NSD)
Saat mengetahui jika Walikota Bima HM Lutfi dan jajaran, Deputy Country Direktor Asian Development Bank (ADB) Said Zaidansyah dan jajaran Kementrian PUPR turun meninjau kehidupan baru di wilayah itu, penerima manfaat keluar rumah dan menyambut. Ucapan terimakasih dilontarkan sebagai ekspresi rasa bahagia.
Beberapa di antaranya juga mengungkapkan jika sudah merasa nyaman hidup di wilayah tersebut. Mereka bisa kembali berusaha serta menjalani hari – hari lebih baik lagi.
Usia menerima arahan dan penjelasan dari Walikota Bima dan Deputy Country Direktor Asian Development Bank (ADB) Said Zaidansyah, salah seorang penerima manfaat asal Kelurahan Dara Siti Jaenab mengaku, ia bersama suami dan 2 anaknya bisa hidup tenang di pemukiman tersebut.
“Senang bisa dapat rumah di sini. Saya sudah 2 bulan masuk dan tempati rumah ini blok 7,” ucapnya.
Ia mengaku, kondisi rumahnya bagus dan tidak ada yang rusak. Aktifitas juga di lingkungan itu berjalan lancar, tidak ada hambatan. Tidak seperti tempat lamanya yang hidup menumpang di rumah keluarga sekitar pinggir sungai Dara, hidup dengan ancaman banjir.
“Terimakasih pemerintah, kami bisa hidup nyaman di sini,” katanya.
Ucapan yang sama juga diutarakan Hasnah, warga Kelurahan Dara. Ia dapat menempati rumah NSD di blok 15. Dia bersama 4 orang anaknya bisa hidup lebih baik.
“Saya lihat tidak ada kendala, semuanya bagus, bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Sebagai warga yang juga menjadi korban banjir tahun 2016 lalu, selama ini dirinya tinggal menumpang di rumah orang tua. Tapi saat ini, ia bisa hidup mandiri dan berusaha kecil – kecilan.
Hasnah juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah, karena sudah memperhatikan masyarakatnya yang tidak memiliki rumah.
Setali tiga uang, ungkapan yang serupa juga disampaikan Ahmad Baidowi warga Kelurahan Paruga. Dirinya bersama istri dan satu orang anak jadi langganan banjir. Pasalnya, masih hidup menumpang bersama keluar di pinggi sungai.
“Di sini juga jauh lebih nyaman tinggal,” ungkapnya.
Untuk menghidupi keluarga, Ahmad membuka jualan kecil kecilan di depan rumahnya yang sekarang. Usahanya pun saat ini bisa membantu kebutuhan sehari – hari.
“Tidak ada masalah tinggal di sini. Kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah. kami juga siap mematuhi peraturan dan ketentuan dari hunian itu,” janjinya.
*Kahaba-01