Kota Bima, Kahaba.- Di Kota Bima, call center 112 sudah diluncurkan awal tahun ini. Layanan ini berfungsi untuk melayani warga dalam situasi darurat. Disejumlah daerah di Indonesia, sudah banyak yang menerapkannya.
Namun, sejak layanan ini berfungsi di Kota Bima, acapkali tidak dimanfaatkan dengan baik oleh oknum masyarakat Kota Bima. Dari ribuan kali telepon yang masuk pada layanan itu, yang benar – benar melaporkan situasi kedaruratan bisa dihitung dengan jari.
“Sejak Januari – Juni tahun 2019, sudah lebih dari 8 ribu kali telepon yang masuk di 122. Tapi laporan soal situasi yang benar – benar darurat hanya 4 kali,” ungkap Kepala Dinas Kominfo Kota Bima Supawarman, Jumat (2/8).
Ia menyebutkan, 4 kali yang disampaikan masyarakat itu pertama 2 kali peristiwa kebakaran, kemudian orang yang membutuhkan Ambulance dan tawuran antar pelajar. Informasi yang disampaikan masyarakat itu pun akhirnya direpson dengan cepat oleh OPD terkait.
Mestinya sambung Supawarman, Call Center 122 itu bisa dimanfaatkan dengan baik. Melaporkan peristiwa penting yang bersifat kedaruratan, sehingga bisa direspon dengan cepat oleh pemerintah.
“Yah, kita minta laporkan yang bersifat kedaruratan. Jangan dipakai main-main, karena ini penting. Masa’ kemarin kami di Kominfo menerima telepon masyarakat yang mengeluhkan Handponenya rusak, padahal itu bukan tugas 112,” sesalnya.
Dia menjelaskan, apabila nomor 112 sudah dihubungi, akan ada interaksi yang disampaikan oleh operator. Operator akan menanyakan dari mana sumber yang menelpon, dan informasi penting yang bersifat kedaruratan apa yang disampaikan.
“Jadi sekali lagi kami berharap, manfaatkan layanan 112 ini sebaik mungkin,” inginnya.
*Kahaba-01
