Kabar BimaBima Kita

Gurihnya Saronco Peke, dan Rasa Khas Kopi Kinca Manjakan Lidah

634
×

Gurihnya Saronco Peke, dan Rasa Khas Kopi Kinca Manjakan Lidah

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Ragam kuliner disajikan di UmA iLoPETA Foodcourt Jl Gatot Soebroto Santi – Penato, Kota Bima. Mulai dari makanan berat, santapan penutup makan dan hingga minuman. Salah satu kuliner yang patut dicoba yakni Saronco Peke dan Kopi Kinca.

Gurihnya Saronco Peke, dan Rasa Khas Kopi Kinca Manjakan Lidah - Kabar Harian Bima
Saronco Peke dan Kopi Kinca di UmA iLoPETA Foodcourt. Foto: Yadien

Makanan Saronco Peke berbahan dasar tulang sapi dibalut daging memiliki rasa yang sangat menggoda. Tekstur daging yang dimasak sedemikian rupa terasa sangat gurih dan empuk. Kuahnya pun bikin ketagihan, karena rasa rempah-rempah dan buah belimbing menjadi pas dan sangat memanjakan lidah.

Gurihnya Saronco Peke, dan Rasa Khas Kopi Kinca Manjakan Lidah - Kabar Harian Bima

Menikmati satu porsi Saronco Peke cukup mengenyangkan, karena ditambah dengan satu porsi nasi putih yang dibumbui bawang goreng. Bersama keluarga dan kerabat, menghabiskan makan malam di UmA iLoPETA Foodcourt, tentu sangat direkomendasikan.

Selesai menikmati Saronco Peke, yang tak kalah nikmat untuk diminum yakni Kopi Kinca. Kopi pendatang baru ini memiliki rasa yang unik dan nikmat. Bagaimana tidak, kopi tersebut berbahan dasar Kopi Arabica Sambori, Sari Kinca dan Es Batu. Kopi disuguhkan dalam keadaan dingin tersebut tidak menggunakan gula.

Kopi Kinca merupakan salah satu produk Ottaku Coffe Baba Dae yang ada di UmA iLoPETA Foodcourt. Harga Kopi Kinca tidak terlalu mahal, untuk menikmati kopi tersebut pengunjung hanya merogoh kocek Rp 15 ribu.

Kopi Kinca maupu Saronco Peke selain bisa dinikmati langsung di ILo Peta, juga bisa dipesan online oleh warga Kota Bima melalui nomor Whatsapp kasir 085338413060.

Owner Ottaku Coffe Baba Dae Raka PSK mengatakan, Kopi Kinca merupakan salah satu kopi racikannya sendiri, terinspirasi dari buah yang banyak tumbuh di Bima, tapi tidak dimanfaatkan dengan baik.

“Kopi Kinca ini hanya ada di Bima,” ujarnya, Jumat malam (16/8).

Kata dia, saat ini kedainya masih menggunakan sari kinca yang dipesan di luar daerah. Karena hingga saat ini belum ada yang membuat sari kica di Bima.

“Saat ini memang sulit, karena harus dipesan di luar Bima,” katanya.

Karenya itu dia berharap Pemerintah Kota Bima memperhatikan UKM-UKM kecil dan mendorong para pengusaha lokal untuk memberdayakan dan mengemas kekayaan alam, seperti kinca tersebut.

“Harus ada peran dari pemerintah memang,” ungkapnya.

*Kahaba-10