Kabar Bima

Tender GOR Panda Batal, Dewan Duga Ada Konspirasi Jahat

197
×

Tender GOR Panda Batal, Dewan Duga Ada Konspirasi Jahat

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Persoalan proses tender GOR Panda yang dibatalkan secara sepihak oleh pemerintah, mendapat respon negatif dari DPRD Kabupaten Bima. Bahkan dugaan kuat, terjadi konspirasi jatah terhadap proses tender dimaksud. (Baca. Proyek Belasan Miliar GOR Panda Batal, Pemenang Tender Adukan ke Kejati)

Tender GOR Panda Batal, Dewan Duga Ada Konspirasi Jahat - Kabar Harian Bima
Anggota DPRD Kabupaten Bima Edi Mukhlis. Foto: Bin

Anggota DPRD Kabupaten Bima Edi Mukhlis menyorot cara dan praktek yang merugikan pemenang tender tersebut. Bahkan duta Partai Nasdem itu menuding, dinamika yang terjadi itu sebagai bentuk konspirasi jahat yang penuh kepentingan.

Tender GOR Panda Batal, Dewan Duga Ada Konspirasi Jahat - Kabar Harian Bima

“Itu jelas ada dugaan konspirasi jahat,” duganya, Senin (19/8).

Menurut dia, pemerintah tidak boleh menggagalkan begitu saja proses yang sudah dilewati tanpa dasar yang jelas. Apalagi sudah ada peserta yang hanya satu. artinya hanya itu yang mau dan berani mengerjakan proyek tersebut.

“Apalagi nilai penawaran di bawah pagu atau HPS yang telah ditentukan. Itu perusahaan menawar turun hampir 1 Miliar, kan aneh,” sorot Edi.

Dugaan ada konspirasi jahat itu bentuknya kata Edi, menghilangkan pemenang yang sebenarnya, kemudian memaksakan untuk memberi pekerjaan pada orang atau perusahaan tertentu yang bisa diajak kerjasama oleh pemerintah. Apalagi duganya, rumor penarikan fee 10 persen setiap paket pekerjaan bukan lagi menjadi rahasia umum.

“Saya curiga ini ada main mata memenangkan perusahaan lain yang siap memberikan fee 10 persen. Kalau eksekutif jujur dan obyektif, tentu peserta yang tunggal itu dimenangkan dan diberi pekerjaan. Tidak perlu lelang dibatalkan atau dilakukan lelang ulang. Ini mengada-ada,” cetusnya.

Anggota DPRD Kabupaten Bima yang lain M Aminurlah, pun ikut menyorot proses itu. Ia meminta Inspektorat segera melakukan audit investigasi atas kegagalan tender dimaksud. Pada Bupati Bima, ia pun mendesak melakukan pengawasan melekat dan memanggil pihak terkait proses pelelangan.

“Bupati jangan diam dengan dinamika yang terjadi. Harus turun tangan dan bersikap, agar tidak disangka ikut serta dalam persekongkolan jahat,” katanya.

Aminurlah juga mengapresiasi sikap perusahaan pemenang tender yang telah mengadu Kejati NTB. Langkah itu dinilai tepat yang harus dilakukan.

*Kahaba-01