Kabar Bima

Premium di Bima Langka, Begini Penjelasan Pertamina

578
×

Premium di Bima Langka, Begini Penjelasan Pertamina

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Beberapa hari terakhir, masyarakat Bima kesulitan mendapatkan BBM jenis premium disejumlah SPBU. Antrian panjang pun menjadi pemandangan yang biasa disaksikan. Karena langka, masyarakat terpaksa membeli BBM jenis Pertalite dan Pertamax, meski harganya tidak murah seperti premium.

Premium di Bima Langka, Begini Penjelasan Pertamina - Kabar Harian Bima
Jajaran PT Pertamina Cabang Bima saat menjelaskan soal kelangkaan premium. Foto: Deno

Kondisi ini kelangkaan Premium ini semakin parah. Seperti yang terpantau pada hari Selasa (27/8).  Pada pukul 11.00 wita, stok Premium habis di SPBU Amahami.

Premium di Bima Langka, Begini Penjelasan Pertamina - Kabar Harian Bima

Sebelumnya, di SPBU Penatoi terjadi sedikit keributan lantaran petugas SPBU yang mendahulukan pembeli jerigen, dibandingkan pengguna sepeda motor dan mobil yang sudah mengantri sejak lama.

Warga pun harus berkeliling 3 SPBU di Kota Bima untuk mendapatkan premium. Karena tetap tidak ada, warga pun mengalah dan membeli BBM jenis Pertalite dan Pertamax.

Melihat kondisi ini, seperti memantik kepanikan warga. Tak ingin dibuat repot dengan urusan kekurangan BBM, warga berlomba untuk membeli premium sebanyak – banyaknya.

Sales Executive Retail Wilayah NTB PT Pertamina, Sigit Wicaksono menjelaskan, untuk penyaluran BBM, Pertamina mengacu pada kuota yang diberikan BPH Migas. Untuk NTB sendiri, seluruh kabupaten dan kota mengalami over 11 persen dari kuota yang ditetapkan.

“Upaya yang  lakukan akhirnya dengan menyesuaikan penyaluran dengan sisa kuota yang ada, sehingga tidak terjadi kelangkaan yang masif di akhir tahun. Jadi terhadap masalah ini, kami sedang mengupayakan komunikasi dengan pemerintah daera,” katanya dikonfrimasi via seluler.

Namun ia memastikan, Pertamina tetap menjamin ketersediaan BBM Non Subsidi sebagai alternatif, sehingga kegiatan masyarakat tidak terganggu.

Soal munculnya kepanikan warga dan kelangkaan premium menurut dia, karena dipicu banyaknya spekulan atau pengecer BBM yang ramai-ramai menimbun premium. Padahal pihak SPBU harus mengutamakan terlebih dahulu pengguna kendaraan bermotor, baru melayani konsumen yang menggunakan jerigen.

“Yang non kendaraan ini pun harus disertai surat keterangan atau rekomendasi dari pemerintah daerah, baru bisa mendapatkan BBM bersubsidi. Jika tidak, ya memang premium tidak akan mencukupi,” pungkasnya.

Sementara itu, Operasional Head PT Pertamina Wilayah Bima Yudo memastikan, ketersediaan stok BBM mencukupi sesuai dengan yang ditargetkan. Sementara pihaknya hanya bertugas menyalurkan jatah BBM yang dimiliki setiap SPBU.

“Stok aman, kapal pengangkut BBM juga baru masuk, ” tandasnya.

*Kahaba-01