Kabar Bima

Peduli Akhlak Generasi, Dini Dirikan Sarangge Mengaji Bima

272
×

Peduli Akhlak Generasi, Dini Dirikan Sarangge Mengaji Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sikap terpuji ditunjukan Dini Pardini, remaja 23 tahun asal Desa Tawali Kecamatan Wera. Di usianya yang terbilang sangat muda, ia begitu peduli terhadap pendidikan agama anak – anak di wilayahnya.

Peduli Akhlak Generasi, Dini Dirikan Sarangge Mengaji Bima - Kabar Harian Bima
Dini saat mengajar anak-anak mengaji. Foto: Ist

Tentu saja keinginan ini dilatarbelakangi perkembangan zaman yang begitu pesat di era revolusi industri 4.0. Era ini menurutnya, pasti memberikan pengaruh positif dan negatif yang signifikan kepada generasi.

Peduli Akhlak Generasi, Dini Dirikan Sarangge Mengaji Bima - Kabar Harian Bima

Maka untuk menangkal teknologi yang bakal menggerus ini dan membentuk akhlak Qurani, remaja ini untuk mendirikan Sarangge Mengaji Bima, sebagai wadah generasi untuk menimba ilmu Al Quran.

“Sarangge Mengaji Bima ini sudah berdiri sejak satu tahun yang lalu, namun tidak diberi nama yang sama melainkan hanya nama TPA saja,” ujar alumni IAIM Bima tersebut.

Kata Dini – sapaan akrabnya – beberapa faktor pendukung lain terbentuknya Sarangge Mengaji Bima diawali dari terinspirasi dengan Sarangge Baca Bima di Kecamatan Bolo, yang sempat viral di media sosial (Medsos) beberapa waktu yang lalu.

“Ini inisiatif saya sendiri. Saya mau anak – anak sekarang lebih menekuni Al Quran, seperti halnya aktifnya anak-anak di Sarangge Baca Bima,” inginnya.

Peduli Akhlak Generasi, Dini Dirikan Sarangge Mengaji Bima - Kabar Harian Bima
Anak – anak binaan Dini saat mengaji. Foto: Ist

Ia menjelaskan, tujuan dibentuknya Sarangge Mengaji Bima untuk memotivasi terbentuknya komunitas pengajian yang sama pula dari masyarakat Kabupaten Bima. Ini dilakukan agar implementasi membumikan Al Quran bisa lebih maksimal.

Sarangge Mengaji Bima ini berlokasi di rumahnya sendiri yakni Dusun Nggaro Landi Desa Tawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima, dan dibina langsung oleh dirinya. Dengan demikian, wadah yang sudah mulai aktif ini baru memiliki murid sebanyak 20 anak-anak.

“Anak-anak mesti diajarkan sejak dini tentang Al Quran agar terhindar dari pengaruh tayangan sinetron di televisi juga,” katanya.

Tak hanya mengaji sambung Dini,  ada beberapa kegiatan lain yang rutin juga diadakan, seperti sholawat, Minggu Membaca,  satu hari satu hadist, les Bahasa Inggris, les Bahasa Arab dan beberapa kegiatan Islami lain.

Dini juga mengungkapkan, untuk bantuan, dirinya baru menerima bantuan Iqro dan meja. Ia pun berharap anak-anak binaannya dapat memiliki seragam seperti jilbab bagi perempuan, dan konstum untuk yang laki-laki.

*Kahaba-07