Kabupaten Bima, Kahaba.- Security Rumah Sakit Umum (RSU) Sondosia mengeluhkan kondisi mereka yang sudah 3 bulan tidak terima insentif. Tentu saja keadaan ini berdampak pada kehidupan mereka dan anak istri sehari-hari.
Salah seorang security Nurdin mengatakan, dirinya sudah 3 bulan tidak mendapatkan insentif, mulai bulan Agustus hingga Oktober 2019.
“Sudah 3 bulan hak kami tidak diberikan,” ungkapnya, Selasa (8/10).
Kata dia, besar insentif yang harusnya dia terima tiap bulan yakni sebesar Rp650.000. Sehingga, total insentif yang mesti diterima sebesar Rp. 1.950.000. Sementara jumlah security sebanyak 17 orang. Semuanya belum terima insentif.
Ia berharap, insentif tersebut segera dibayarkan mengingat kebutuhan rumah tangga yang mendesak.
“Kita sangat butuh uang itu karena kebutuhan istri dan anak,” harapnya.
Security lain, Irfan juga membenarkan keterlambatan insentif sampai memasuki bulan ketiga. Padahal sebelumnya lancar tiap bulan.
Pihak pengelola keuangan RSU Sondosia diminta segera membayar insentif tersebut karena sangat dibutuhkan.
“Kita hanya andalkan insentif untuk biaya kehidupan termasuk transportasi,” tuturnya.
Kasi Humas dan Hukum RSU Sondosia, Anwar membenarkan insentif para security tersebut belum dibayarkan. Itu terjadi karena LPJ bulan sebelumnya yang diajukan ke Dikes Kabupaten Bima tercecer dan terselip pada laporan lain, sehingga harus dibuat ulang dan diajukan kembali.
“Laporan yang diajukan bendahara Rumah Sakit ke Dikes dulu tercecer. Sehingga anggaran untuk pembayaran insentif securiti tersebut terlambat,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya akan segera mengajukan kembalikan LPJ tersebut. Agar anggaran itu secepatnya dicairkan.
“Nanti Security akan sekaligus terima tiga bulan dalam waktu dekat,” tukasnya.
*Kahaba-10
