Kabar Bima

Kasihan Lisda, Tulang Punggungnya Patah dan Berharap Ada Bantuan

815
×

Kasihan Lisda, Tulang Punggungnya Patah dan Berharap Ada Bantuan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Anak jika tidak dikontrol saat bermain, juga bisa berakibat fatal. Sebab, musibah yang datang tak pernah ada yang mengetahuinya. Bisa saja terjadi kecelakaan seperti patah tulang, cacat, bahkan sampai meregang nyawa.

Kasihan Lisda, Tulang Punggungnya Patah dan Berharap Ada Bantuan - Kabar Harian Bima
Kondisi punggung Lisda Maulida yang patah. Foto: Hardi

Seperti halnya yang dialami Lisda Maulida (7 Tahun), bocah cantik asal RT 8 RW 3 Kelurahan Paruga tersebut mengalami patah tulang di bagian punggung belakang. Derita yang dialami bocah ini disebabkan karena didorong oleh rekan sebayanya saat bermain bersama.

Kasihan Lisda, Tulang Punggungnya Patah dan Berharap Ada Bantuan - Kabar Harian Bima

Selama 8 bulan menderita patah tulang, Lisda tak bisa berjalan dan lumpuh total. Sehari – hari pun hanya menghabiskan waktu di rumah. Masa kecil penuh keceriaan dan bahagia bersama teman sebaya, tentu tak bisa dinikmati Lisda.

Kepada media ini orang tua Lisda, Imansyah mengatakan, anaknya tiba-tiba merasakan panas, setelah dibawa ke dokter dan melewati berbagai tahapan pemeriksaan. Lalu ditemukan benjolan besar di bagian pungung karena patah tulang.

“Selama ini kami tidak tahu sama sekali, 2 bulan kemudian baru ketahuan. Akhirnya kami langsung bawa ke dokter,” ujarnya, Sabtu (12/10).

Berbagai usaha telah dilakukan, termasuk mencoba obat tradisional. Namun belum ada hasil yang maksimal. Saat diperiksa di salah satu rumah sakit, dokter menyarankan agar anaknya dirujuk ke Mataram. Namun urung pergi, karena kendala biaya.

“Kami hanya pakai obat tradisional, sesekali diusahakan minum obat China sebagai pereda sakit di punggungnya,” ujar tukang ojek tersebut.

Sementara itu Aminah, ibu dari Lisda juga menjelaskan, derita yang dialami anaknya tersebut kian parah, aktivitas untuk menimba ilmu di kursi pendidikan pun terhenti.

” Anak saya mau masuk sekolah tapi tidak bisa jalan,” ucap Aminah.

Ia berharap, dengan kondisinya sekarang hanya tinggal di kos bersama suami dan 4 orang anaknya, Aminah mengaku tak tahu bagaimana mendapatkan biaya untuk pengobatan Lisda. Dirinya hanya bisa berharap ada keajaiban dan campur tangan tuhan untuk bisa memulihkan kondisi anaknya tersebut

“Ya semoga juga ada bantuan dari pemerintah dan berbagai pihak untuk meringankan beban ini,” tuturnya.

*Kahaba-07