Kabar Bima

APBD 2020 Rp 1,2 Triliun itu Asumsi dan Optimisme

197
×

APBD 2020 Rp 1,2 Triliun itu Asumsi dan Optimisme

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Rencana APBD Kota Bima 2020 meningkat cukup siginifakan. Dalam KUA-PPAS yang sudah disepakati bersama legislatif, jumlahnya mencapai angka Rp 1,2 Triliun. Peningatakan ini tentu dilatarbelakangi sejumlah indikator. (Baca. KUA PPAS APDB Kota Bima Tahun 2020 Disepakati Sebanyak Rp 1,2 Triliun)

APBD 2020 Rp 1,2 Triliun itu Asumsi dan Optimisme - Kabar Harian Bima
Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan. Foto: Bin

Wakil Walikota (Wawali) Bima Feri Sofiyan saat ditanya soal itu menjelaskan, KUA-PPAS sebesar Rp 1,2 Triliun merupakan bentuk optimisme Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Seiring sejumlah usulan dari pemerintah daerah yang mungkin sudah disetujui oleh Aplikasi KRISNA.

APBD 2020 Rp 1,2 Triliun itu Asumsi dan Optimisme - Kabar Harian Bima

“Sistem penganggaran 2 tahun terakhir ini semua usulan sudah melalui Aplikasi KRISNA. Usulan program divalidasi dan diverifikasi oleh Bappenas. Jadi mungkin asumsi APBD 2020 sebanyak itu, berdasarkan persetujuan di Aplikasi KRISNA, yang kemungkinan besar bisa diloloskan,” urainya, Rabu (30/10).

Peningkatan rencana APBD 2020 yang cukup siginifkan ini kata dia, lebih banyak pada pengusulan pada DAK infrastruktur. Pihaknya pun berharap dan dukungan serta doa dari seluruh masyarakat Kota Bima, supaya ini terealisasi oleh pemerintah pusat.

“Ini juga tidak lepas dari semangat Bapak Walikota Bima kita yang terus melobi pemerintah pusat, dan peluang itu ada,” katanya.

Apakah nanti tidak terjadi defisit dan berdampak pada pemangkasan sejumlah program? Menurut Feri, devisit dan surplus dalam APBD itu merupakan hal yang biasa dan kewajaran. Kendati demikian, TAPD memiliki indikator-indikator jelas, yang dijadikan acuan sehingga optimis untuk menstandarkan pagu APBD sebanyak itu.

“Bicara APBD itu bicara target dan asumsi. Jadi kita harus optimis,” jelasnya.

Wawali juga memaparkan, naik turunnya angka pada ABPD itu wajar. Ia mencontohkan, seperti tahun lalu, belum ada gambaran Pemerintah Kota Bima mendapatkan dana hibah sebanyak Rp 20 miliar untuk jaringan PDAM. Namun dalam perjalanannya, anggaran itu malah ada.

“Nah, semacam ini lah contoh konkritnya. Jadi, ada rasa optimisme dari TAPD sehingga dalam KUA-PPAS angkanya sebanyak itu,” pungkas Feri.

*Kahaba-01