Kabar Bima

Minta Allah Turunkan Hujan, SDN 40 dan 29 Kota Bima Gelar Sholat Istisqa

261
×

Minta Allah Turunkan Hujan, SDN 40 dan 29 Kota Bima Gelar Sholat Istisqa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Ratusan siswa bersama guru dan pegawai di 2 sekolah yakni SDN 40 dan SDN 29 Kota Bima menggelar Sholat Istisqa, Jumat (1-11), memohon kepada Allah SWT untuk mendatangkan hujan.

Minta Allah Turunkan Hujan, SDN 40 dan 29 Kota Bima Gelar Sholat Istisqa - Kabar Harian Bima
Sholat Istisqa yan digelar SDN 40 Kota Bima. Foto: Eric

Kepala SDN 40 Kota Bima Hj Maryamah menyampaikan, sholat tersebut dilakukan karena saat ini di Kota Bima dan Indonesia secara umumnnya terjadi musim kemarau yang berkepanjangan.

Minta Allah Turunkan Hujan, SDN 40 dan 29 Kota Bima Gelar Sholat Istisqa - Kabar Harian Bima

“Semoga dengan sholat istisqa ini, Allah SWT menurunkan nikmat dan karunianya berupa air hujan. Sehingga bumi ini bisa kembali hijau, dan cuaca tidak panas lagi,” harapnya.

Maryamah menuturkan, guna lebih khusuk pelaksanaan sholat istisqa, pihaknya mengundang imam Masjid Nurul Imam H Sudirman, untuk memberikan ceramah agama terkait kegunaan dan keutamaan sholat Istisqa.

“Sholat adalah perintah langsung dari Allah SWT, sehingga wajib umat muslim melaksanakannya. Khusus sholat istisqa, hampir sama tatacara pelaksanaannya dengan sholat saat peringatan hari raya, sehingga siswa mudah menerapkan,” katanya.

Mantan Kepala SDN 11 itu menjelaskan, selain Sholat Istisqa, pihaknya telah lama melaksanakan dan mengamalkan program keagamaan di sekolah. Tujuannya, membentuk karakter siswa di sekolah setempat.

Selain itu, pihaknya menjalankan program unggulan lainnya seperti setiap hari Selasa ada senam kebugaran, kemudian setiap Rabu pagi Sholat Dhuha, hari Kamis literasi baca dan menulis. Kemudian hari Jumat Tadarus, Dzikir dan doa serta hari Sabtu peradilan dan budaya.

Sementara itu Kepala SDN 29 Kota Bima Tuti Haryati menambahkan, sholat istisqa dilaksanakan selain meminta turunnya hujan, JUGA sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat bahwa terjadinya kemarau panjang karena ulah manusia. Seperti hutan gundul, perbuatan yang melanggar norma agama dan sosial hingga perbuatan yang melanggar agama.

“Mari kita memperbaiki diri dengan terus beribadah, agar Allah SWT mengampuni dosa kita dan mendatangkan rahmad untuk manusia,” tambahnya.

*Kahaba-04