Kabar Bima

Dinda-Syam (DISA) Desain Politik Golkar-Gerindra Untuk Pilkada 2020

303
×

Dinda-Syam (DISA) Desain Politik Golkar-Gerindra Untuk Pilkada 2020

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Duet Partai Gerindra dan Partai Golkar jilid 2 mungkin akan menjadi momentum yang ditunggu-tunggu oleh publik. Hal itu terlihat dari animo dan intensitas opini di media sosial, yang menjadikan Golkar dan Gerindra sebagai treding topik hampir satu bulan terahir ini.

Dinda-Syam (DISA) Desain Politik Golkar-Gerindra Untuk Pilkada 2020 - Kabar Harian Bima
Hj Indah Damayanti Putri bersama H Syamsudin saat IDP mendaftar di Gerindra. Foto:Ist

Duet pasangan Hj Indah Damayanti Putri dan H Syamsudin (DISA) mungkin akan menjadi perayaan spektakuler masyarakat Kabupaten Bima pada Pilkada 2010 nanti. Itu terjadi karena pertimbangan sosiologis kewilayahan H Syamsudin yang juga sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bima merupakan putra asli Kae, dan IDP sebagai simbol Dou Labo Dana Mbojo karena masih menjabat sebagai Bupati Bima.

Dinda-Syam (DISA) Desain Politik Golkar-Gerindra Untuk Pilkada 2020 - Kabar Harian Bima

Humas DPC Gerindra Kabupaten Bima Ashar S Yaman mengatakan, saat ini IPD masih disukai oleh masyarakat dan memiliki elektabilitas yang tinggi. Indikator itu terlihat dari ulang tahun IDP yang 38 menjadi viral dan trending topic. Kondisi itu kemungkinan akan sulit disaingi oleh kandidat lain, apalagi jika pasangannya nanti merupakan kader Gerindra yakni H Syamsudin, yang pernah menjadi singa parlemen, pejabat politik bersih, berani dan tegas.

“Jika Golkar dan Gerindra sepakat menduetkan Dinda-Syam, maka ini menjadi duet maut Pilkada mendatang. Golkar dan Gerindra merupakan organisasi politik besar dengan ratusan kader militan yang tersebar di 191 desa Kabupaten Bima. Ini modal politik besar untuk membangun elektoral kedua tokoh ini,” ujarnya, Jumat (22/11)

Kata dia, sejauh ini kedua partai itu masih dalam kerangka format koalisi 2014, masih menjalin komunikasi yang positif dan terarah untuk menyiapkan diri dalam koalisi jilid kedua.

“Saya kira ke depannya lebih produktif. Kami yaknin Golkar dan Gerindra saling membutuhkan dan akan tetap bersinergi membangun Kabupaten Bima,” katanya.

Ia membeberkan, komunikasi Politik IDP-Syam sudah terbangun sejak lama. Jauh-jauh hari sebelum IDP mendaftar sebagai calon Bupati di partai besutan H Prabowo Subianto itu. Bahkan saat mendaftar di Partai Gerindra, sambil makan siang dengan seluruh kader partai berlambang kepala garuda itu di BBA, IDP menyampaikan jika ia berharap Gerindra menjadi bagian koalisi Golkar untuk mengusung dirinya di periode kedua nanti.

“Apa yang disampaikan IDP itu merujuk pada data perolehan suara pileg 2019. Gerindra memiliki elektabiltias dan perolehan suara yang tinggi,” katanya.

Menurut Ashar, penyampaikan IDP itu merupakan sinyal positif kepada Gerindra dan masarakat Kabupaten Bima, bahwa IDP ingin perahu Politik 2020 ini masih sama dengan 2014 dulu. Namun, jika koalisi itu terjadi maka Gerindra memastikan akan mengusung kades sendiri.

“Jika 2014 Gerindra tidak usung kader, 2020 Gerindra kemungkinan besar akan mengusung kader sendiri,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pada tanggal 30 November nanti, partai Gerindra akan melakukan fit and properties. Semua bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang sudah mendaftar di DPC partai Gerindra Kab Bima akan diundang.

“Mudah-mudahan rekomendasi DPD partai Gerindra untuk diteruskan ke DPP Gerindra adalah IDP berpasangan dengan H Syam,” harapnya

*Kahaba-10