Kabar Bima

Pemkot Bima Punya Banyak Inovasi, Tapi Tak Ada Waktu Ikut eNTeBeNovik

335
×

Pemkot Bima Punya Banyak Inovasi, Tapi Tak Ada Waktu Ikut eNTeBeNovik

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kepala Bagian OPA Setda Kota Bima Ihya Ghazali menyampaikan klarifikasi soal tidak ikut sertanya pemerintah setempat pada lomba eNTeBeNovik Tahun 2019. Bukan lantara tidak memiliki inovasi untuk dilombakan, tapi terkendala masalah waktu. (Baca. Tidak Ikut Lomba eNTeBeNOVIK 2019, Pemkot Bima Dinilai Tidak Inovatif)

Pemkot Bima Punya Banyak Inovasi, Tapi Tak Ada Waktu Ikut eNTeBeNovik - Kabar Harian Bima
Kepala Bagian OPA Setda Kota Bima Ihya Ghazali. Foto: Bin

Ghazali mengakui jika sebelum lomba itu dihelat, menerima surat dari Pemerintah Provinsi NTB untuk bisa mengikuti kegiatan itu. Pihaknya pun sudah menyampaikan ke perangkat daerah untuk ikut.

Pemkot Bima Punya Banyak Inovasi, Tapi Tak Ada Waktu Ikut eNTeBeNovik - Kabar Harian Bima

“Kami juga sudah sosialisasi tentang mekanisme lomba, dan meminta kepada OPD untuk berpartisipasi serta memperhatikan mekanisme dan prosedur persyaratan lomba,” jelasnya, Selasa (26/11).

Namun pada perjalanannya kata dia, OPD belum siap untuk mengikuti lomba dimaksud, dan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dengan waktu yang singkat. Sementara pada sisi lain, OPD juga dihadapkan dengan kondisi penyusunan APBD 2020.

Selain itu, sejumlah OPD yang memiliki inovasi pelayanan publik juga berkonsentrasi pada lomba pelayanan publik yang diadakan Kemenpan beberapa waktu lalu. Dan Kota Bima menjadi salah satu dari 2 daerah yang menjadi daerah contoh untuk pelayanan publik di NTB.

“Alhamdulillah Kota Bima diawal keikutsertaan mampu meraih hasil yang baik, yakni diraih oleh Dinas Dukcapil Kota Bima,” ungkapnya.

Menurut Ghazali, di Kota Bima sebenarnya tidak miskin inovasi pelayanan publik, tapi ada sejumlah inovasi yang tidak mesti berbentuk aplikasi. Ia mencotohkan, seperti pada Dinas Dukcapil Kota Bima memiliki inovasi Wara Bidan Wara Akte (Wadawarta). Inovasi itu jenisnya, begitu bayi lahir langsung dibuatkan akte.

Kemudian di Dinas Kesehatan Kota Bima, seperti Si Upin, Capek Uber Rusa, Simone, Si Adul, Bengkel Alkes. Sejumlah inovasi itu pun sudah berjalan dan memberi manfaat untuk peningkatan pelayanan publik.

“Jadi eNTeBeNovik itu sebenarnya lomba yang tidak terbatas pada ITE semata. Tapi juga ada hal-hal lain seperti terobosan terobosan yang dilakukan oleh OPD dalam pelayanan,” terangnya.

Kendati tidak bisa mengikutsertakan sejumlah inovasi tersebut pada eNTeBeNovic tahun 2019, Pemerintah Kota Bima akan mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba yang sama pada tahun berikutnya. Sekarang saja, OPD sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba inovasi pelayanan publik yang dihelat oleh Kemenpan tahun depan.

“Perlu diketahui juga, Kota Bima sekarang sudah masuk kategori Inovatif dengan urutan 113 dan nilai 890, dari 514 daerah kota dan kabupaten, berdasarkan pengukuran indeks inovasi daerah yang dikeluarkan oleh Kemendagri tanggal 20 November 2019. Inovasi yang diikutkan yakni 3 dari Dikes Kota Bima dan 1 dari Bappeda dan Litbang,” tambahnya.

*Kahaba-01