Kabar Bima

Tekan Kematian Bayi Akibat Pneumonia, Dikes Intens Imunisasi PCV 

209
×

Tekan Kematian Bayi Akibat Pneumonia, Dikes Intens Imunisasi PCV 

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Untuk menekan angka kasus pneumonia (infeksi paru-paru) pada bayi dan balita, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima rutin memberikan pelayanan imunisasi Pneumococus Conyugasi Vacsin (PCV) pada bayi dan imunisasi lanjutan PCV sesuai standar.

Tekan Kematian Bayi Akibat Pneumonia, Dikes Intens Imunisasi PCV  - Kabar Harian Bima
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dikes Kota Bima Syarifuddin. Foto: Eric

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dikes Kota Bima Syarifuddin menjelaskan, pelaksanaan imunisasi PCV merupakan bagian dari program Kementerian Kesehatan di daerah. Sejak tanggal 1 Agustus hingga saat ini, bayi yang lahir telah mendapatkan imunisasi PCV ini secara gratis. Baik melalui Posyandu, Poskesdes, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas (PKM), maupun di RSUD Kota Bima.

Tekan Kematian Bayi Akibat Pneumonia, Dikes Intens Imunisasi PCV  - Kabar Harian Bima

“Sasaran imunisasi PCV ini adalah bayi usia 2 sampai 12 bulan,” katanya, kemarin.

Ia membeberkan, jumlah sasaran di Kota Bima adalah 3249 bayi. Diberikan pada daerah prioritas, dengan kasus penyakit pneumonia tertinggi.

Berdasarkan data yang dimiliki kata Syarif, di Indonesia untuk sememtara hanya di NTB dan Provinsi Bangka Belitung yang mendapatkan imunisasi itu. Di Provinsi NTB dimulai sejak tahun 2017, khusus di pulau Lombok. Sementara di Pulau Sumbawa baru mulai Oktober 2019.

“Target kita 95 persen dari seluruh sasaran di atas harus diimunisasi PCV, untuk memberikan kekebalan terhadap bayi dan balita kita. Karena menurut WHO tahun 2013, pneumonia ini berkontribusi terhadap 16 persen kematian Balita atau sekitar 1,1 juta kematian balita setiap tahunnya akibat penyakit ini,” bebernya.

Syarif menambahkan, untuk mencegah penyakit ini, pemerintah berupaya menangananinya dengan serius. Yakni selain dengan imunisasi, cara lain yang efektif juga melalui pemberian ASI eklusif pada bayi sampai usia 6 bulan, serta menghindari polusi dengan memperbaiki kondisi lingkungan menjadi bersih.

“Banyak balita tidak sempat merayakan ulang tahunnya yang ke-5, karena nyawa mereka terenggut akibat penyakit ini. Jadi ada 2 nyawa balita melayang setiap menit akibat pneumonia. Demikian juga di Indonesia pneumonia ini termasuk 8 besar penyakit yang menyebabkan anak rawat inap di rumah sakit,” tambahnya.

*Kahaba-04