Kabar Bima

Musim Tanam, Walikota Bima Hadiri Doa Dana di So Kumbe

231
×

Musim Tanam, Walikota Bima Hadiri Doa Dana di So Kumbe

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Walikota Bima H Muhammad Lutfi bersama puluhan petani melakukan Doa Dana dalam rangka musim tanam tahun 2019/2020 di So Kumbe, Kamis (12/11).

Musim Tanam, Walikota Bima Hadiri Doa Dana di So Kumbe - Kabar Harian Bima
Suasana Doa Dana yang dihadiri oleh walikota Bima di So Numbe. Foto: Dok Hum

Hadir pada kegiatan ini Kepala BNI Cabang Bima Bapak Muhammad Amir, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bima, Kepala Dinas Pertanian Kota Bima, Lurah Kumbe, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tokoh masyarakat serta puluhan petani di So Kumbe.

Musim Tanam, Walikota Bima Hadiri Doa Dana di So Kumbe - Kabar Harian Bima

Acara diawali dengan penjelasan Kepala BNI Cabang Bima tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani dan peternak. Ini dimaksudkan untuk membantu para petani dan peternak mengembangkan usaha tani dan peternakannya.

Sementara itu, Walikota Bima menyampaikan bahwa ke depannya Kota Bima harus memiliki daerah unggulan di masing-masing kecamatan, dengan ciri khas masing-masing wilayah. Perubahan mindset akan membawa pada kemajuan.

“Saya ingin para petani mampu memanfaatkan lahan dengan sebaik-baiknya dengan menanami lahan perkebunan dengan tanaman palawija,” ajaknya.

Baginya pemanfaatan lahan perkebunan dengan pohon-pohon peneduh yang diselingi dengan cabe, tomat dan terong akan jauh lebih menguntungkan para petani.

“Jangan sia-siakan hamparan luas yang Allah berikan kepada kita,” ujar Walikota Bima.

Untuk diketahui, Doa Dana merupakan tradisi yang dilakukan menjelang panen padi juga mulai musim tanam tiba. Hingga saat ini, Doa Dana tetap dilestarikan oleh masyarakat Bima. Tradisi tersebut sebagai ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa, di tandai dengan makan bersama yang di gelar di tengah jalan.

Biasanya makanan yang disajikan berupa bubur atau yang disebut Oha Karedo atau makanan Oha Santa dengan ayam bakar. Tradisi ini sudah hampir punah, dan makin sedikit petani atau orang yang menyelenggarakan tradisi sebagai bentuk rasa syukur itu.

*Kahaba-01