Kabar Bima

Korban Dugaan Pengeroyokan di TPS Pilkades Leu Lapor Polisi

232
×

Korban Dugaan Pengeroyokan di TPS Pilkades Leu Lapor Polisi

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Korban pengeroyokan di arena TPS Pilkades Leu Kecamatan Bolo yakni seorang Linmas Syafrudin dan Ahmad melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Bolo, Senin (16/12). (Baca. Coblos Pilkades Belum Mulai, Warga Leu Sudah Baku Hantam di TPS)

Korban Dugaan Pengeroyokan di TPS Pilkades Leu Lapor Polisi - Kabar Harian Bima
Syafrudin dan Ahmad saat memberikan pengaduan di Polsek Bolo. Foto: Yadien

Ahmad mengaku saat kejadian dirinya hanya berusaha melerai. Namun tanpa disadari ia dipukuli oleh pendukung nomor urut 3.

Korban Dugaan Pengeroyokan di TPS Pilkades Leu Lapor Polisi - Kabar Harian Bima

“Saya dipukul bagian hidung hingga bengkak,” katanya.

Ia menegaskan, masalah ini tidak boleh dibiarkan dan harus dilaporkan ke polisi karena, telah membuat gaduh hajatan demokrasi.

“Saya hanya melerai kok dipukul. Saya minta polisi tangkap mereka sesuai nama-nama yang sudah dilaporkan,” harap dia.

Ahmad mengaku, pihaknya telah memberikan pengaduan kepada polisi yakni dengan Nomor: TTP/318/XII/2019/P.Bolo atas dugaan tindak pidana pengeroyokan. Dirinya juga sudah visum.

Dia menceritakan, peristiwa itu berawal saat dirinya yang bertugas di sekitar lokasi pencoblosan, kemudian melarang D yang hendak menancapkan bendera Cakades nomor urut 3 di area TPS. Karena tidak menerima teguran tersebut, oknum inisial D berontak dan menarik bajunya. Sontak saja sekelompok warga lain yang diduga pendukung nomor urut 3 ikut menyerang.

“Untung saya lari. Kalau tidak akan menjadi bulan bulanan kelompok warga saat itu,” ujarnya saat dikonfirmasi di Polsek Bolo.

Kata dia, sebelumnya ia ditugaskan untuk menjaga di sekitar area pencoblosan oleh Panitia Pilkades karena panitia sedang mengambil logistik di Kantor Kecamatan Bolo.

“Berawal melarang D dan rekan-rekannya untuk masuk di area pencoblosan, saya menjadi sasaran bahkan diancam mau dibunuh,” ungkapnya.

Saat itu, ada seorang warga yang melerai yakni Ahmad warga RT 11 Dusun 05 desa setempat. Namun, mungkin karena sekelompok warga itu tidak dapat melampiaskan amarahnya kepadanya, Ahmad menjadi sasaran dan dipukul tepat bagian muka.

“Akibat peristiwa itu, saya memberikan pengaduan pada polisi karena sudah mengancam keselamatan nyawa,” ungkapnya.

*Kahaba-10