Kabar Bima

LPG Langka, Kabag Perekonomian: Karyawan di SPBE Mogok Kerja

333
×

LPG Langka, Kabag Perekonomian: Karyawan di SPBE Mogok Kerja

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- LPG tabung 3 kilogram di Kota Bima beberapa hari terakhir langka. Masyarakat pun mengeluhkan kelangkaan tersebut, terutama pedagang. Karena saat ini sudah tidak lagi menggunakan minyak tanah.

LPG Langka, Kabag Perekonomian: Karyawan di SPBE Mogok Kerja - Kabar Harian Bima
Kabag Perekonomian Setda Kota Bima Ruslan. Foto: Eric

Menjawab langkanya LPG tersebut, Kabag Perekonomian Ruslan menyampaikan, kelangkaan tersebut karena SPBE di Maronge Kabupaten Sumbawa tidak menyuplai lagi kebutuhan LPG tabung 3 kilogram, disebabkan karyawan di lokasi tersebut mogok kerja.

LPG Langka, Kabag Perekonomian: Karyawan di SPBE Mogok Kerja - Kabar Harian Bima

“Hasil koordinasi kami, langkanya LPG 3 hari terakhir karena pegawai mogok, sehingga suplai terhambat,” ujarnya, Kamis (2/1).

Kendati terjadi mogok kerja, untuk sementara Pemerintah Kota Bima sudah mengupayakan suplai bantuan tetap dilakukan dan terus berkoodinasi dengan Pemprov NTB. LPG Tabung 3 Kg pun sudah diberangkatkan dari Kota Mataram menuju pulau Sumbawa.

Pasokan dari Kota Mataram tersebut kata Ruslan, untuk memenuhi kebutuhan gas pada 3 daerah, yaitu Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu pasokan LPG tiba.

“Sekitar 10 fuso yang didatangkan, jumlah diperkirakan ribuan tabung,” bebernya.

Ruslan menambahkan, bagi masyarakat yang ingin membeli gas dengan harga terjangkau, bisa mendatangi langsung SPBE resmi yang telah ditetapkan pemerintah, dengan harga Rp 15 ribu pertabung.

Tapi jika masyarakat menemukan harga di atas Rp 15 ribu, bisa jadi bukan dari pangkalan resmi yang ditunjuk pemerintah. Karena biasanya oknum warga yang menjual harga sangat tinggi, membeli dari pangkalan, lalu menjualnya kembali kepada warga.

“Oleh karena itu, masyarakat kami minta teliti sebelum membeli. Karena pangkalan resmi tidak pernah menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” tambahnya.

*Kahaba-04