Kabar Bima

Dinas Pertanian Selesaikan Urusan Pupuk, Pengecer dan PPL di Nitu

245
×

Dinas Pertanian Selesaikan Urusan Pupuk, Pengecer dan PPL di Nitu

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Menyikapi soal pupuk, pengecer dan PPL di Kelurahan Nitu, Dinas Pertanian Kota Bima pun akhirnya turun tangan dan memanggil sejumlah pihak – pihak terkait. (Baca. Soal Pupuk, PPL Nitu Dituding Bermain, Petani Terdampak)

Dinas Pertanian Selesaikan Urusan Pupuk, Pengecer dan PPL di Nitu - Kabar Harian Bima
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kota Bima Syafruddin. Foto: Bin

Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kota Bima Syafruddin menjelaskan, setelah mengetahui soal itu di pemberitaan, sehari kemudian dirinya memanggil Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Raba, PPL Nitu dan 2 orang pengecer Kelurahan Nitu. (Baca. Pupuk Langka, Panen Terancam Gagal, Petani Nitu Minta PPL Diganti)

Dinas Pertanian Selesaikan Urusan Pupuk, Pengecer dan PPL di Nitu - Kabar Harian Bima

“Yang tidak hadir hanya Husni salah satu pengecer, kita bahas masalahnya dan carikan solusi, agar tidak berdampak pagi para petani,” katanya, Rabu (22/1).

Dari hasil perteuan itu menurut Syafruddin, Kepala BPP Raba mengaku, di Nitu ada 10 kelompok pangan dan 4 kelompok perkebunan. Terhadap 10 kelompok ini, E-RDKK sudah diserahkan ke pengecer 92.

Kemudian menurut keterangan dari PPL Nitu sambungnya, kelompok tani di Nitu sebanyak 21. Tapi setelah diklarifikasi hanya 14 kelompok tani,

“Saya tanyakan Kepala BPP Raba, kedua pengecer ini sudah dipertemukan. Akhirnya disepakati untuk mengatur kelompok ini, 8 kelompok tani ke pengecer Husni, dan 4 kelompok ke pengecer 92,” terangnya.

Akhirnya sambung Syafruddin, ERDKK diperlihatkan. Lalu akhirnya disampaikan ke distributor tentang keputusan pembagiannya.

“Sudah tidak ada masalah. E-RDKK juga sudah tidak ada persoalan. Dan hari ini 2 pengecer itu akan menghadap ke distributor urea dan non urea,” ujarnya.

Dari masalah tersebut tambah Syafruddin, ia meminta agar bisa diselesaikan dengan cara-cara yang baik, agar tidak merugikan petani dan pupuk bisa segera disalurkan.

“Nanti kita pantau lagi untuk memastikan semua berjalan dengan baik dan tidak merugikan petani,” tambahnya.

*Kahaba-01