Kabar Bima

Oknum Pengusaha Kuliner Enggan Bayar Utang, 2 Wanita ini Bakal Lapor Polisi

301
×

Oknum Pengusaha Kuliner Enggan Bayar Utang, 2 Wanita ini Bakal Lapor Polisi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kesal terus dapat janji manis dan uang tak kunjung dikembalikan, 2 orang warga Kelurahan Tanjung Ari dari Nurul berencana melapor pengusaha kuliner Fatin ke kantor polisi. Sebab, Fatin hingga sekarang belum memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang mereka sebesar puluhan juta.

Oknum Pengusaha Kuliner Enggan Bayar Utang, 2 Wanita ini Bakal Lapor Polisi - Kabar Harian Bima
Ari dan Nurul menunjukan kuitansi sebagai bukti kasus dugaan penipuan. Foto: Bin

Kepada sejumlah media Ari mengisahkan kronologis uangnya dipinjam Fatin. Awalnya, ia mengenal Fatin dari Nurul, beberapa tahun lalu. Karena Nurul dekat dengannya, ia pun percaya dengan kepribadian Fatin.

Oknum Pengusaha Kuliner Enggan Bayar Utang, 2 Wanita ini Bakal Lapor Polisi - Kabar Harian Bima

Sebelum bulan puasa 2019 lalu, Fatin meminta pinjaman uang kepadanya sebesar Rp 5 juta. Janjinya akan dibayar sebulan kemudian. Tiba waktu uang itu dikembalikan, Fatin tak kunjung memenuhi janjinya.

Karena sering ditagih sambung Ari, perempuan tersebut hanya bisa terus berjanji. Janji berikutnya yakni akan memberikan hasil bisnis kuliner yang dikelolanya. Karena uang yang dipinjam itu dipakai untuk diputar pada bisnis tersebut.

“Saya tagih, dijawab jangan dulu, Fatin lalu memberikan hasil bisnis kulinernya sebesar Rp 1 juta. Sementara uang saya yang Rp 5 juta akan diputar lagi untuk pengembangan bisnis kulinernya. Uang Rp 1 juta itu, merupakan sisa hasil usahanya yang diberikan ke saya, sebagai bentuk terimakasih,” ungkap Ari.

Tidak berselang lama kata Ari, kemudian Fatin meminjam lagi uang sebesar Rp 5 juta. Karena masih percaya, ia pun menyerahkan lagi uang berikut dengan kuitansi. Namun saat ditagih lagi, hanya janji – janji semata.

Urusan uang Rp 10 juta yang diberikannya, belum dikembalikan ungkap Ari. Fatin malah kembali meminta pinjam uang Rp 10 juta lagi. Pada pinjaman kali ini, dijanjikan dengan paket proyek drainase.

“Saya percaya saja, entah kenapa. Lalu saya berikan lagi Rp 10 juta, waktu itu dipinjam bulan November 2019. Jadi total uang saya di Fatim itu sebesar Rp 20 juta,” sebutnya.

Belum kelar persoalan uang tersebut kata Ari, dirinya kemudian dibujuk oleh Fatin untuk masuk arisan bulanan yang dibuatnya sebesar Rp 20 juta perorang. Ia pun menuruti keinginan Fatin, lantaran dijanjikan uang bagi hasil usaha kuliner sebesar 1 juta perbulan untuknya, akan dimasukan dalam arisan dimaksud.

“Kan saya dijanjikan dapat Rp 1 juta sebulan dari sisa hasilnya usaha itu. Uang tersebut lalu dimasukan Fatin untuk arisan atas nama saya. Tepat waktu kocok arisan ke 8, nama saya keluar. Tapi uang itu saya berikan untuk Nurul yang juga anggota arisan, karena Nurul sedang butuh,” terangnya.

Tiba giliran Nurul dapat arisan, dan uang itu mestinya akan diberikan kembali kepada Ari, Fatin malah tidak mau memberikan uang arisan tersebut. Pada akhirnya, Fatin mengingkari semua perkataannya. Bahkan melontarkan kalimat, jika dirinya tidak pernah memasukan uang arisan selama 8 kali atas nama Ari.

“Kan gila ini, kita dibohongi. Sudah uang saya sebesar Rp 20 juta tidak dikembalikan, urusan arisan juga kami ditipu,” kesalnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Nurul, dirinya juga sudah ditipu oleh Fatin. Uangnya sebesar Rp 15 juta yang dipinjam bulan Juli 2019, hingga kini belum dikembalikan.

“Ceritanya hampir sama seperti yang dialami Ari, saya juga ditipu. Awal-awalnya kita didatangi dengan wajah memelas seperti pengemis dan meminta iba. sekarang uang kami belum juga dikembalikan,” tuturnya.

Karena merasa ditipu oleh Fatin, Ari dan Nurul pun berencana akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Sebab hingga saat ini, pemilik bisnis kuliner itu belum juga adanya itikad baik untuk mengembalikan.

“Senin besok kami akan melapor ke polisi,” tegasnya.

Sementara itu Fatin yang dikonfirmasi tidak ingin berkomentar banyak. Karena ia merasa menjadi korban juga akan melapor ke polisi.

“Saya ini korban. Nanti di kantor polisi saja saya jelaskan semua, jangan sekarang,” katanya saat di temui, Minggu siang (9/2).

*Kahaba-01