Kabar Bima

Cegah Maksiat di Hari Valentine, Kemenag Sebar 45 Penyuluh Agama

355
×

Cegah Maksiat di Hari Valentine, Kemenag Sebar 45 Penyuluh Agama

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Tanggal 14 Februari selalu dinanti para generasi muda. Sebab, pada hari itu diperingati hari Valentine, hari dimana rasa cinta dan sayang diekspresikan dan menjurus ke perbuatan maksiat.

Cegah Maksiat di Hari Valentine, Kemenag Sebar 45 Penyuluh Agama - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Karena tidak diatur dalam agama, Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bima pun melakukan upaya pencegahan lebih awal dengan menyebarkan 45 penyuluh agama pada 5 kecamatan. Ini dilakukan untuk mencegah para remaja agar tidak ikut – ikutan merayakan hari kasaih sayang tersebut.

Cegah Maksiat di Hari Valentine, Kemenag Sebar 45 Penyuluh Agama - Kabar Harian Bima

“45 penyuluh agama terus menyampaikan larangan untuk merayakan malam valentine, mulai dari tingkat MI, MTsN, MA dan juga lingkungan masyarakat,” ujar Kepala Kemenag Kota Bima H A Munir, Kamis (13/2).

Menurut Munir, valentine tersebut berasal dari rangkaian budaya barat yang secara totalitas lebih banyak ke arah pesta dan maksiat. Sehingga lebih banyak mudaratnya, daripada manfaatnya.

“Perayaan ini dapat merusak akhlak generasi bangsa makanya tidak diperbolehkan,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, hari kasih sayang merupakan budaya barat. Sangat berbeda dengan umat Islam yang tidak ada penanggalan khusus untuk merayakan kasih sayang. Maka dari itu MUI bersama Pemerintah Kota Bima juga melarang kegiatan maupun pesta yang membawa dampak buruk bagi kehidupan bermasyarakat.

“Perayaan yang bersifat hura-hura, hingga lupa diri sangat ditentang oleh ajaran Islam,” katanya.

Munir menambahkan, hari kasih sayang itu bukan cuma sekali dalam setahun, justeru setiap hari tapi dengan nama silaturahim. Sebab baginda Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk saling menyayangi dan menjaga silaturahmi antar sesama manusia.

“Silaturahmi itu dengan semua umat, baik itu bersama orang tua, keluarga dan masyarakat,” bebernya.

Maka dari itu Munir berharap, larangan perayaan ini juga ditindaklanjuti oleh para orang tua agar bisa lebih bisa mengawasi dan mengontrol anak, agar bisa menjauhkan generasi dari masa depan dengan hal yang negatif.

*Kahaba-04