Kabar Bima

Hasil Reses, Tahun ini Ule Dapat 10 Paket Pekerjaan

303
×

Hasil Reses, Tahun ini Ule Dapat 10 Paket Pekerjaan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pada kesempatan reses wakil rakyat Dapil III Kecamatan Asakota di Lingkungan Mekar Baru Kelurahan Ule, Kamis sore (20/2), Wakil Ketua DPRD Kota Bima Hj Anggriani mengungkapkan jika dari hasil reses sebelumnya, ada 10 paket pekerjaan proyek yang masuk di Kelurahan Ule di tahun 2020.

Hasil Reses, Tahun ini Ule Dapat 10 Paket Pekerjaan - Kabar Harian Bima
5 orang wakil rakyat Dapil Kecamatan Asakota saat reses di Kelurahan Ule. Foto: Bin

Menurut Umi Rini – Sapaan akrabnya – realisasi aspirasi ini merupakan bentuk perhatian wakil rakyat di Dapil Asakota, terhadap keadaan dan kondisi masyarakat yang bersifat prioritas. Kendati dari semua aspirasi yang disampaikan tidak bisa dipenuhi.

Hasil Reses, Tahun ini Ule Dapat 10 Paket Pekerjaan - Kabar Harian Bima

Ia menyebutkan, adapun 10 paket pekerjaan yang masuk untuk Kelurahan Ule tahun 2020 yakni drainase di sepanjang jalan Ule, drainase RT 15 dan 16 dan drainase di RT 06. Kemudian peningkatan jalan menuju kuburan di RT 16, pembangunan bak air besar.

Selain itu, ada talud gang tolotongga, peningkatan jalan di RT 08, rabat gang dan peningkatan jalan di Mekar Baru, serta penataan kuburan di Pelita.

“Kelurahan Ule tahun 2020 memang lebih banyak. Semoga tahun – tahun yang akan datang, akan lebih banyak terealisasi,” harapnya.

Umi Rini menegaskan, aspirasi yang masuk di Kelurahan Ule merupakan skala prioritas. Karena ini permintaan masyarakat yang sejak dulu disampaikan oleh masyarakat.

Maka kesempatan reses kali ini, ia berharap agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi yang bersifat kebutuhan, bukan karena keinginan dan kepentingan yang bukan bersifat umum.

Pada sesi penyampaian aspirasi, warga setempat Siti Rohana mengeluhkan kondisi jalan di depan rumahnya yang tak kunjung diperbaiki. Padahal sudah diutarakan pada tahun 2000-an, tapi belum ada perhatian.

“Jalan yang belum diaspal ini sekitar 50 meter, ko’ susah sekali mintanya,” keluh Rohana.

Selain masalah jalan, dirinya juga meminta dewan memperhatikan soal sampah yang sangat sulit diurai. Ia pun mempertanyakan apa solusi yang bisa dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan sampah.

“Apa sih jalan keluar persoalan sampah ini. Tawaran kami, kalau bisa ada pengadaan tempat sampah di masing-masing RT, sehingga mudah diurus,” inginnya.

Di tempat yang sama, Ketua RW 06 Jufri mengeluhkan soal aspirasi drainase induk di Kelurahan Ule yang hingga kini belum juga dikerjakan. Padahal setiap reses selalu disampaikan.

“Sudah 4 kali periode anggota dewan kita minta, kenapa belum juga diperhatikan. Sementara drainase ini juga menjadi sebab meluapnya air dan masuk ke pemukiman warga,” terangnya.

Menjawab aspirasi tersebut, anggota dewan Khalid memberi kepastian bahwa aspal jalan 50 meter tersebut, jika tidak masuk dalam dana kelurahan maka akan diupayakan pad dana aspirasi anggota dewan.

Kemudian mengenai drainase induk yang disampaikan Jufri, ia menjelaskan bahwa kondisi tinggi dan kemiringan drainase yang sulit untuk dilakukan. Jika itu dipaksa untuk dikerjakan, maka air dari drainase tidak bisa mengalir ke sungai.

“Masalah drainase induk ini sudah kita sampaikan ke Dinas PUPR. Kita akan koordinasi lagi supaya bisa dicarikan solusinya,” terang Khalid.

Sukri Dahlan menambahkan, reses ini sengaja dilakukan lebih awal, agar bisa disinkronkan dengan Musrembang Kelurahan. Dengan adanya kehadiran lurah saat reses, maka akan mudah dilihat aspirasi yang mana bersifat prioritas.

Terkait masalah sampah tambah Sukri, ini bukan saja masalah lokal, tapi nasional. Kendati demikian, pihaknya tetap akan berupaya untuk mencarikan solusinya. Bila perlu mendorong pemerintah kelurahan agar mengalokasikan dana kelurahan untuk menyelesaikan masalah sampah.

“Dana kelurahan itu 40 persen untuk infrastruktur, jadi sebagainnya bisa dialokasikan untuk menjawab masalah sampah di Ule,” pungkasnya.

*Kahaba-01