Kabar Bima

Beralih Dukung Syafa’ad, H Ahmad Jakariah Turunkan Spanduk IDP-Dahlan

314
×

Beralih Dukung Syafa’ad, H Ahmad Jakariah Turunkan Spanduk IDP-Dahlan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Suasana riuh menyambut kedatangan Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima H Syafrudin HM Nur – Ady Mahyudi, di rumah Ketua Tim pemenangan IDP – Dahlan periode 2015 – 2020 Desa Rada Kecamatan Bolo, H Ahmad Jakariah, Kamis siang (27/2).

Beralih Dukung Syafa'ad, H Ahmad Jakariah Turunkan Spanduk IDP-Dahlan - Kabar Harian Bima
Spanduk Bupati dan Wabup Bima IDP-Dahlan saat diturunkan di rumah H Ahmad Jakariah. Foto: Ist

Pasalnya, pemilik rumah dengan penuh keberanian menurunkan spanduk Bupati dan Wakil Bupati Bima IDP – Dahlan yang terpampang di ruangan tamu, di hadapan pasangan Syafa’ad bersama rombongan.

Beralih Dukung Syafa'ad, H Ahmad Jakariah Turunkan Spanduk IDP-Dahlan - Kabar Harian Bima

Bukan tanpa alasan H Ahmad Jakariah menurunkan spanduk tersebut, karena selama 20 tahun ia perjuangkan orang-orang di Pandopo, tidak pernah sedikit pun mendapatkan perhatian.

“Ini sebagai bentuk kekesalan saya, makanya kita turunkan spanduk IDP-Dahlan. Tidak ada hasilnya saya dukung lagi, lebih baik kita dukung Syafa’ad,” tegasnya diikuti gemuruh yel yel perubahan.

Menurutnya, ia sudah perjuangkan kemenangan IDP – Dahlan tempo dulu. Bahkan bekerja dengan menggunakan uang pribadi untuk akomodasi. Padahal uang saat itu mestinya digunakan untuk naik haji istrinya.
Namun karena kecintaannya dulu pada pasangan tersebut, ia merogoh kocek pribadi.

Tapi sekarang semua berbeda, karena ia sangat kecewa dengan sikap IDP yang tidak tahu balas budi. Mestinya dengan apa yang dikorbankannya waktu itu, ada bentuk perhatian yang harus didapatkan. Tapi ini tidak sama sekali.

“Saya sudah rapat dengan keluarga. Semua harus dukung Syafa’ad demi perubahan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, anak kandung H Ahmad Jakariah, Sri Rahayu membenarkan bahwa semua keluarga sudah diarahkan dukung Syafa’ad.

“Kita masih ingat saat berjuang untuk IDP. Bapak saya keluarkan uang pribadi,” ucap Rahayu.

Ia juga mengungkapkan, ada satu hal yang membuat keluarga mereka beralih dukungan. Pada saat kontenstasi Pileg beberapa waktu lalu, orang tuanya tidak dianggap, bahkan saat rapat pembentukan tim tidak dipanggil.

*Kahaba-01/Adv